Memahami Konteks Anjuran Tabayyun

 
Memahami Konteks Anjuran Tabayyun
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Bagaimanakah sebenarnya konteks kita wajib tabayyun dan tidak perlu tabayyun? Mari kita membahasnya satu persatu.

1. Wajib Tabayyun

Seseorang diwajibkan tabayyun ketika mendengar pernyataan tidak langsung, dalam arti misalnya Anda mendengar bahwa si B berbicara begini dan begitu tetapi Anda tidak mendengarnya langsung, namun melalui penuturan si A. Maka, sebelum mengambil keputusan atau kesimpulan, anda wajib bertabayyun ke si B dulu apa betul dia berkata demikian dan maksudnya seperti penuturan si A. Kasus seperti inilah yang melatarbelakangi turunnya surat Al-Hujurat ayat 6 yang terkenal itu.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN