Kisah Nabi Muhammad SAW dan Pemuda Galau

 
Kisah Nabi Muhammad SAW dan Pemuda Galau
Sumber Gambar: id.pngtree.com (ilustrasi pemuda galau)

Laduni.ID, Jakarta - Suatu hari seorang pemuda menemui Rasulullah SAW dengan wajah gelisah dan galau. Pemuda itu bertanya kepada Rasulullah SAW:

"Ya Rasulullah, benarkah segala perbuatan kita yang baik maupun buruk akan dibalas oleh Allah SWT?”

Rasulullah SAW tersenyum dan menjawab: Tentu saja, janji Allah SWT itu pasti. Tiada yang lebih pasti daripada janji-Nya.

"Fa man ya'mal mitsqola dzarratin khairan yarahu, wa man ya'mal mitsqola dzarratin syarran yarahu":

Artinya: “Barangsiapa mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya dia akan mendapat balasannya dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan mendapatkan balasannya pula.(QS. Al Zalzalah: 7-8 )

Melihat wajah pemuda yang semakin risau itu, Rasulullah SAW pun bertanya: "Wahai pemuda, apakah gerangan yang membuatmu begitu risau?, dan mengapa kamu bertanya demikian?

Pemuda itu pun menjawab dengan suara pelan: "Wahai Rasulullah, aku merisaukan perbuatan-perbuatan dosaku, yang aku pun tak sanggup menghitungnya, sungguh berbuat dosa itu bisa sangat tak terasa, aku khawatir akan balasannya di dunia maupun di akhirat kelak".

Rasulullah SAW kembali menatap pemuda tersebut dengan pandangan yang teduh dan senyum yang menentramkan hati, kemudian balik bertanya: "Wahai pemuda, apakah kamu pernah sakit, pernah dikhianati, didzolimi pernah tak enak hati, pernah gundah tanpa sebab yang pasti, pernah mendapat masalah yang besar?"

Mendengar rangkaian pertanyaan itu, pemuda tersebut mengangguk, "tentu saja pernah ya Rasulullah"

Baginda Rasulullah SAW semakin melembutkan suaranya: "Sesungguhnya sakitmu, perasaan tak enak hatimu, kegundahan tanpa sebabmu, juga masalah-masalah besarmu itu, Allah SWT timpakan ke dalam kehidupanmu untuk menggugurkan setiap dosa yang kau khawatirkan".

Mendengar kata-kata Rasulullah itu, pemuda tersebut berurai air mata karena sangat bersyukur.

Bersyukur karena baru menyadari bahwa segala hal yang dianggapnya musibah, masalah dan petaka dalam hidup, ternyata adalah karunia yang dihadirkan untuk menggugurkan dosa-dosanya.

Subhanallah, inilah ajaran Sang Nabiyur Rohmah yang penuh kasih sayang, pelipur gelisah setiap umatnya, penentram jiwa, penghapus lara walaupun seorang pendosa sekalipun.


Editor: Nasirudin Latif