KH. Husein Muhammad: Ketika Islam di Andalusi

 
KH. Husein Muhammad: Ketika Islam di Andalusi
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Andalusia atau Spanyol adalah salah satu kota terkenal di Eropa. Ia pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan Islam yang besar. Di sanalah Abdurrahman al-Dakhil, (kepada siapa Kiai Abdul Wahid Hasyim mengambil nama untuk anak pertamanya, Gus Dur), mengakhiri pelariannya dari kejaran pasukan tentara imperium Abbasiah berpusat di Irak, yang dendam kesumat.

Di tempat ini dia mendirikan pemerintahan dinasti baru yang besar, bahkan dalam waktu singkat berhasil menandingi kejayaan dan kebesaran Dinasti Abbasiah di Baghdad, yang menjadi lawan politiknya.

Andalusia selalu saja menarik untuk dikaji kembali, kehadiran Islam di Andalusia telah mengakhiri kekuasaan politik monoreligi (satu agama) yang dipaksakan penguasa sebelumnya. Islam hadir untuk menawarkan konsep politik multi agama, pemerintahan Islam di negeri ini menciptakan masyarakat Spanyol yang pluralistik. Para pemeluk agama yang berbeda-beda dapat hidup berdampingan secara damai, aman dan saling bekerjasama membangun negara dan peradaban Spanyol yang besar.

Melalui proses akulturasi kebudayaan ini Islam kemudian maju pesat, Andalusia Islam menjadi pusat peradaban dunia yang cemerlang. Di sini ada Al-Hamra, istana indah bercat merah yang terletak di sebuah bukit kecil di Kota Granada. Ada Kordoba yang pernah menjadi pusat pengembangan dan pergulatan intelektual dunia. Ada kota kuno, Seville, yang eksotik. Di sana ada istana Alcazar yang megah, anggun mempesona. Di dinding istana ini ada kaligrafi indah bertuliskan “

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN