Biografi KH. Muhammad Syahrani

 
Biografi KH. Muhammad Syahrani
Sumber Gambar: Dok. LaduniID

Daftar Isi

1          Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Mengembara Menuntut Ilmu
2.2       Guru-guru Beliau
2.3       Mendirikan dan Mengasuh Pesantren

3          Penerus Beliau
3.2       Murid-murid Beliau

4          Organisasi dan Karier
4.1       Riwayat Organisasi
4.2       Karier Beliau

5          Metode Dakwah Beliau

6          Referensi

7         Chart Silsilah Sanad

1 Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1  Lahir

KH. Muhammad Syahrani dilahirkan di Pelaihari pada tanggal 17 Desember 1965, beliau merupakan anak yang ke 3 dari 10 bersaudara dari pasangan H. Akhmad Badjuri dan Hj. Ahlussiah. Sejak kecil, saat dia berumur kurang lebih 7 tahun, sang ayah sering membawa ke rumah tuan guru,

2  Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau

2.1   Mengembara Menuntut Ilmu 

Keluarga adalah tempat pendidikan yang pertama bagi anak-anak. Demikian juga KH. Muhammad Syahrani, dimasa kecil dia belajar mengaji secara langsung dengan ayahnya. Pada Tahun 1981, KH. Muhammad Syahrani masuk Madrasah Tsanawiyah Mualimin Darussalam, tempat tinggal pertama di Komplek Batuah Gg. Nuri selama 1 tahun, kemudian pindah di komplek batuah gg. Budi Mulia selama 3 tahun 

Setelah itu pindah lagi mondok di sebuah rumah kontrakan di. Jl. Rel desa Pesayangan. Disini ketemu dengan H. Noor dan HM. Zamroni, keduanya saat ini menjadi ulama dan penceramah di Kabupaten Tanah Laut dan H. Noor menjadi Imam tetap di Masjid Agung Syuhada Pelaihari.

Setelah kurang lebih 2 tahun tinggal disini, kemudian pindah lagi ke desa Pesayangan di belakang Mts Putri selama kurang lebih 4 tahun. 4 Setelah Tamat Aliyah Darussalam, beliau tetap tinggal di Martapura untuk mengaji kepada guru-guru atau ulama di Martapura, diantaranya: Guru sekumpul KH. Zaini Abdul Ghani ( Guru Ijai), KH. Abdus Syukur, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura dan KH. Rasyad.

Beliau juga termasuk orang yang cepat dalam menghafal al-Qur’an dan banyak dikenal oleh guru-guru di Martapura karena beliau rajin mendatangi para ulama untuk belajar. Pendidikan Formal yang ditempuh beliau adalah:
1. MIS Darussalam Tahun 1978 ( saat ini MIN 2 Tanah Laut)
2. Madrasah Tsanawiyah Mualimin Darussalam Martapura 1981
3. Madrasah aliyah Mualimin Darussalam Martapura 1984
4. Madrasah aliyah Diniyah Darussalam Martapura Tahun 1988
5. Sekolah Tinggi dan Dakwah ( STID) Moralita Banjarbaru 1995

Sedangkan Pendidikan Non Formal yang dalam bahasa banjar disebut mengaji beduduk antara lain:
1. Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Syekh Arsyad Al Banjari selama 3 Tahun 1984 – 1988, pada sore hari 2 kali seminggu.
2. Mengikuti Halaqoh Pengajian di rumah KH. Abdus Syukur (Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura)
3. Aktif mengikuti pengajian KH. Zaini Abdul Ghani di Keraton hingga pindah ke Komplek Sekumpul

2.2  Guru-guru Beliau

Guru-guru beliau ketika menuntut ilmu adalah:

        1.  H. Ahmad Badjuri
        2.  Guru sekumpul KH. Zaini Abdul Ghani ( Guru Ijai)
        3.  KH. Abdus Syukur
        4.  KH. Rasyad.

2.3  Mendirikan dan Mengasuh Pesantren

KH. Muhammad Syahrani juga membangun Pondok Tahfidz Al-Qur’an di samping rumah beliau dengan santri kurang lebih 20 orang dari berbagai desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Laut. Ada beberapa santri yang sudah hafal 10 juz, 20 juz dan ada yang 30 juz dan ditampilkan dalam beberapa kegiatan keagamaan di Masjid Agung Syuhada Pelaihari. Sebagian Santri juga ada yang mengikuti lomba pada kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pada tingkat kabupaten maupun Provinsi.

3  Penerus Beliau             

3.1  Murid-murid Beliau 

Murid-murid beliau adalah para santri di  Pondok Tahfidz Al-Qur’an di samping rumah beliau

4  Organisasi dan Karier            

4.1  Riwayat Organisasi

KH. Muhammad Syahrani juga aktif dalam berbagai organisasi sosial Keagamaan, diantaranya:
    1. Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Tanah Laut
    2. Ketua MUI Kabupaten Tanah Laut
    3. Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tanah Laut
    4. Ketua Bidang Ta’mir Masjid Agung Syuhada Pelaihari
    5. Pengurus LPTQ Kabupaten Tanah Laut sebagai Koordinator Bidang
Perhakiman

4.2  Karier Beliau

Karier sesuai dengan keilmuannya beliau, posisi karier yang diduduki di antaranya:
     1. Pegawai Negeri pada Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut dan menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Bati-Bati.
     2. Pengasuh pondok pesantren
     3. Pengasuh beberapa majelis taklim

5  Metode Dakwah Beliau

KH. Muhammad Syahrani merupakan tokoh agama Tanah Laut yang memiliki banyak majelis taklim. Keberadaan beliau memang sangat mewarnai dalam kehidupan sosial keagamaan di Tanah Laut khususnya di wilayah perkotaan pelaihari, sebagai contoh kegiatan-kegiatan keagamaan yang sering beliau laksanakan dirumah selalu banyak dan membludak jamaahnya.

Majelis Taklim merupakan salah satu sarana non formal yang sangat bermanfaat untuk mengkaji ilmu-ilmu agama, berbagai macam materi
keagamaan diajarkan di Majelis Taklim dari Ilmu Fikih yang berputar masalah ibadah lahiriah sampai dengan ilmu-ilmu yang menyangkut kerohanian atau tasawuf.

Semaraknya Majelis Taklim di Kabupaten Tanah Laut tidak terlepas dari peran ulama-ulama yang ada di Kabupaten Tanah Laut. Beliau adalah sosok yang rendah hati, sopan santun, lemah lembut, jauh dari sifat-sifat kasar atau keras baik kata-kata maupun tingkah lakunya, dan mengutamakan ketenangan, ketentraman dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat. KH. Muhammad Syahrani, yang merupakan Ketua MUI Kabupaten Tanah Laut, memiliki majelis Taklim dan kelompok-kelompok pengajian. Beberapa Majelis Taklim dan kelompok pengajian yang dibina adalah:

1. Majelis Taklim Hilyatul Aulia
Majelis Taklim ini dilaksanakan di rumah kediaman beliau yang dilaksanakan setiap malam kamis dengan jamaah kurang lebih 200 orang.
Pengajian diawali dengan sholat Maghrib berjamaah, pembacaan syair-syair maulid yang diiringi dengan pukulan terbang dari group habsyi yang dipimpin oleh adik beliau H. Ahyat Noor. Setelah itu dilanjutkan dengan pengajian atau pembacaan Kitab Siyaru as-syalikiin Syeikh Abdusshomad al Palimbani yang sebagian besar berisi tentang tasawuf dan diakhiri dengan sholat Isya berjamaah. Setelah selesai jamaah diberikan hidangan makanan sekedarnya sambil bincang bincang dan terkadang ada bertanya masalah keagamaan

2. Majelis Taklim di Kediaman Wakil Bupati Tanah Laut
Pengajian di rumah kediaman wakil bupati tanah laut berjalan cukup lama, dimulai sekitar tahun 2003. Waktu itu yang menjabat sebagai wakil bupati adalah H. Ihsanudin Husin. Pada tahun 2008 terjadi pergantian wakil Bupati Tanah Laut yaitu Bapak H. Atmari dan pengajian terus berlanjut hingga masa jabatan wakil bupati habis. Setelah istirahat beberapa minggu karena pergantian wakil bupati, pada tahun 2013 wakil Bupati terpilih Bpk. H. Sukamta kembali melanjutkan pengajian ini.

Di tengah kesibukan menjalankan tugas sebagai wakil bupati, beliau selalu menyempatkan hadir dalam pengajiaan ini kecuali jika berada di luar daerah. Kitab yang dibaca pada majelis ini adalah Kitab Futuhul Arifin yang dihadiri kurang lebih 250 – 300 orang jamaah laki-laki dan perempuan. Pengajian diawali dengan sholat maghrib berjamaah, pembacaan Ratibul Haddad dan ceramah atau pembacaan Kitab dan diakhiri dengan sholat Isya berjamaah.

Sebelum jamaah beranjak dari majelis, wakil bupati tanah laut sudah menyiapkan suguhan makanan yang tentunya berbeda-beda setiap minggunya. Setelah makanan sudah siap dan berada dihadapan para jamaah, dengan ramah 14 Bapak H. Sukamta mempersilahkan kepada jamaah untuk menikmati hidangan yang telah disediakan.

3. Majelis Taklim di Gedung NU Kabupaten Tanah Laut
Salah satu pengajian yang khas adalah pengajian yang dilaksanakan di Gedung Nahdlatul Ulama Kabupaten Tanah Laut, karena pengajian ini dihadiri oleh para pengurus nahdlatul ulama, anggota Banser, Muslimat NU, Fatayat NU dan para warga nahdliyyin, walaupun sebenarnya terbuka untuk umum.

Pengajian ini dilaksanakan seminggu sekali pada hari senin malam selasa dengan jamaah kurang lebih 150 orang. Kegiatan pengajian ini diawali dengan Sholat Maghrib berjamaah dan dilanjutkan dengan pembacaan Ratibul Haddad. Setelah itu diisi dengan ceramah atau tausyiah dengan rujukan Kitab Risalah Mu’awanah yang dintaranya berisi tentang tasawuf. Pengajian ini sering dihadiri oleh Bapak H. Adriansyah (Bupati Tanah Laut Periode 2003 – 2008 dan 2008- 2013).

Sebagai wujud perhatian beliau terhadap warga Nahdlatul Ulama, Bapak H. Adriansyah selalu menyiapkan konsumsi untuk kegiatan ini dan makan bersama-sama dengan jamaah hingga terasa begitu dekat dan akrab dengan seluruh jamaah pengajian ini. di Majelis Ta’lim atau pengajian yang dilaksanakan di langgar dan rumahrumah warga.

Majelis Taklim yang satu ini juga dilaksanakan rutin setiap minggu dengan jadwal yang telah ditentukan oleh warga setempat dan umumnya dilaksanakan pada sore hari setelah sholat ashar. Jamaahnya adalah para ibu-ibu rumah tangga yang biasanya di barengi dengan acara yasinan, peringatan Maulid Nabi, Peringatan Isra Mi’raj, dan acara keagamaan lainnya.

KH. Muhammad Syahrani dalam membina dan berda’wah kepada masyarakat Pelaihari juga ternyata tergambar dalam hal melalui pemberian berbagai macam motivasi. KH. Muhammad Syahrani pada intinya selalu mendorong orang agar berbuat amar ma’rûf nahi munkar, dalam segala hal keadaan dan bahkan mendorong untuk menuntut ilmu dan juga memberi dukungan ke atas pemerintahan dalam hal berbagai program pembangunan yang bernuansa daerah.

KH. Muhammad Syahrani bahkan juga sangat berperan penting dalam bidang formal pendidikan agama, yang terwujud kiprahnya tersebut dalam bentuk masalah kepemimpinan dan juga pengajaran di berbagai macam sekolah-sekolah yang bernuansa agama yang disebut sekolah madrasah, sekolah pondok pesanten dan di tempat-tempat yang beliau selalu pengajian yang disebut juga dengan majelis Taklim Kota Pelaihari.

6  Referensi 

Hasil riset tim Laduni.Id

7 Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Muhammad Syahrani dapat dilihat DI SINI.


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 23 April 2022, dan terakhir diedit tanggal 12 September 2022.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya