Shalat Sunnah Awwabin: Bacaan Niat, Tata Cara dan Doanya

 
Shalat Sunnah Awwabin: Bacaan Niat, Tata Cara dan Doanya
Sumber Gambar: foto ist

Laduni.ID, Jakarta - Shalat Awwabin merupkan salah satu shalat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan antara shalat Maghrib dan Isya’. Shalat ini dianjurkan untuk dikerjakan sendirian, tanpa berjamaah. Ulama berbeda pendapat terkait jumlah rakaat paling banyak dari shalat ini, sebagian mengatakan 20 rakaat, ada yang mengatakan 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat. Menurut Syaikh Zainudin Al-Malibari, jumlah rakaat paling banyak dari shalat Awwabin adalah 20 rakaat, sementara paling sedikit adalah 2 rakaat.

Dalam kitab Fathul Muin, Syaikh Zainudin Al-Malibari berkata;

ﻭﻣﻨﻪ ﺻﻼﺓ ﺍﻷﻭﺍﺑﻴﻦ ﻭﻫﻲ ﻋﺸﺮﻭﻥ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀﻭﺭﻭﻳﺖ ﺳﺘﺎ ﻭﺃﺭﺑﻌﺎ ﻭﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻭﻫﻤﺎ ﺍﻷﻗﻞ

“Di antara shalat yang tidak disunahkan berjamaah adalah shalat Awwabin. Ia berjumlah 20 rakaat dan dilakukan antara shalat Maghrib dan Isya’. Diriwayatkan bahwa ia berjumlah 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat, dan 2 rakaat ini adalah jumlah rakaat paling sedikit.”

Adapun tata cara melakukan shalat Awwabin adalah sebagai berikut;

Pertama, niat shalat Awwabin pada saat takbiratul ihram. Lafadz niatnya sebagai berikut;

اُصَلِّى سُنَّةَ الأَوَّابِينَ رَكَعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal awwabina rak’ataini lillahi ta’ala.

“Saya niat shalat sunah awwabin dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Kedua, pada setiap rakaat setelah membaca surah Al-Fatihah disunahkan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 6 kali, surah Al-Falaq sekali dan surah An-Nas sekali. Begitu juga pada rakaat kedua.

Ketiga, setelah salam disunahkan untuk membaca doa berikut;

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﺳْﺘَﻮْﺩِﻋُﻚَ ﺇِﻳْﻤَﺎﻧِﻲْ ﻓِﻰْ ﺣَﻴَﺎﺗِﻲْ ﻭَﻋِﻨْﺪَ ﻣَﻤَﺎﺗِﻲْ ﻭَﺑَﻌْﺪَﻣَﻤَﺎﺗِﻲْ ﻓَﺎﺣْﻔَﻈْﻪُ ﻋَﻠَﻲَّ ﺇِﻧَّﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ شيْئٍ ﻗَﺪِﻳْﺮٌ

Allohumma inni astawdi’uka imani fi hayati wa ‘inda mamati wa ba’da mamati fahfadzhu ‘alayya innaka ‘ala kulli syai-in qodir.

“Ya Allah, saya titipkan imanku baik ketika aku masih hidup, pada saat meninggal dan setelah meninggal. Jagalah iman tersebut untukku, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”


Source: Kitab Fathul Muin