Mengapa Diberi Nama Tarwiyah dan Arafah

 
Mengapa Diberi Nama Tarwiyah dan Arafah
Sumber Gambar: Shams Alam Ansari / Pexels / Laduniid (Ilustrasi foto)

Laduni.ID, Jakarta - Imam Ibnu Qudamah Menerangkan dalam Kitab Al-Mughni juz 3 halaman 429. Di namakan hari Tarwiyah karena Nabi Ibrohim ‘alaihissalam bermimpi meyembelih Putranya dimalam tarwiyah, lalu beliu berfikir-fikir : “Apakah ini hanya mimpi bunga tidur, atau dari Allah, maka dinamakan Tarwiyah yang artinya adalah fikir-fikir”.

Lalu ketika di dalam malam Arafah Nabi Ibrohim bermimpi lagi sama seperti malam Tarwiyah, Nabi Ibrohim terus mengerti bahwa menyembelih putranya merupakan perintah dari Allah SWT, maka di namakan Arafah yang Artinya ‘Mengerti’.

Imam Ibnu Qudamah meriwayatkan di dalam kitabnya halaman 1 s/d 12:

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ‏« ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﺘَّﺮْﻭِﻳَﺔِ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﺜْﻞَ ﺛَﻮَﺍﺏِ ﺃَﻳُّﻮْﺏَ ﻋَﻠَﻰ ﺑَﻠَﺎﺋِﻪِ، ﻭَﺇِﻥْ ﺻَﺎﻡَ ﻳَﻮْﻡَ ﻋَﺮَﻓَﺔَ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣِﺜْﻞَ ﺛَﻮَﺍﺏِ ﻋِﻴْﺴَﻰ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺮْﻳَﻢَ

Di ceritakan dari sahahabat Anas bin Malik, beliu mengatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda: ”Siapa orang yang puasa di hari Tarwiyah maka Allah akan memberikan kepada orang itu seperti pahalanya Nabi Ayyub atas coban Beliu. Dan siapa orang yang puasa di hari Arafah maka Allah akan memberikan kepada orang itu seperti pahalanya Nabi Isa bin Maryam

ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺻَﻮْﻡُ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟﺘَّﺮْﻭِﻳَﺔِ ﻛَﻔَّﺎﺭَﺓُ ﺳَﻨَﺔٍ، ﻭَﺻَﻮْﻡُ ﻳَﻮْﻡِ ﻋَﺮَﻓَﺔَ ﻛَﻔَّﺎﺭَﺓُ ﺳَﻨَﺘَﻴْﻦِ

Di ceritakan dari shahabat Ibnu Abbas dia mengatakan : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda: “Puasa hari Tarwiyah menghabus dosa setahun. Puasa hari Arafah menghabus dosa dua tahun.”

ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﺫِ ﺑْﻦِ ﺟَﺒَﻞٍ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﻴَﺎ ﺍﻟﻠَّﻴَﺎﻟِﻲَ ﺍﻟْﺄﺭْﺑَﻊَ ﻭَﺟَﺒَﺖْ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔُ : ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﺘَّﺮْﻭِﻳَﺔِ، ﻭَﻟَﻴْﻠَﺔَ ﻋَﺮَﻓَﺔَ، ﻭَﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﻨَّﺤْﺮِ، ﻭَﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ

Di ceritakan dari Shahabat Mu’adz bin jabal. Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasalam bersabda: “Siapa orang menghidupkan malam-malam yang empat, maka wajib bagi orang itu adalah surga, malam Tarwiyah, malam Arafah, malam Idul Adha, dan malam Idul Fitri.”

Wallahu A'lam Bishowab