Adab Jual Beli Menurut Islam

 
Adab Jual Beli Menurut Islam
Sumber Gambar: Sora Shimazaki / Pexels / Laduni.ID (Ilustrasi foto)

Laduni.ID, Jakarta - Dalam Islam, pemeluknya diperbolehkan melakukan aktivitas jual-beli atau berniaga. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275 yang artinya, “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”

Bahkan Nabi Muhammad SAW juga adalah seorang saudagar yang sangat terpandang pada masanya. Sejak muda, beliau dikenal sebagai seorang pedagang yang sangat jujur.

Namun, dalam jual-beli harus memiliki adab yang perlu diperhatikan. Sebaiknya bila kita menjual sesuatu harus berkata jujur, kelebihan dan kekurangan barang harus kita beritahukan, dan dimakruhkan bersumpah dengan nama Allah, meskipun benar adanya.

Dari Abu Hurairah RA, berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW, bersabda: “Sumpah itu melariskan perdagangan, tapi menghapus (berkah) keuntungan”. (H. R. Bukhari no. 2087 dan Muslim no. 4209)

عَنْ أَبِى قَتَادَةَ اْلأَنْصَارِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِيَّاكُمْ وَكَثْرَةَ الْحَلِفِ فِى الْبَيْعِ فَإِنَّهُ يُنَفِّقُ ثُمَّ يَمْحَقُ.

Dan dari Abu Qatadah RA, sesungguhnya beliau mendengar Rasulullah SAW, bersabda : “Takutlah terhadap sumpah dalam penjualan (jangan dilakukan dengan mudah). Sesungguhnya ia melariskan dagangan, tapi menghapus keberkahan (laba). (H. R. Muslim no. 4210)

Tidak boleh menjual barang yang telah dijual kepada orang lain. Dari Ibnu Umar dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Janganlah seseorang menjual barang yang telah dijual kepada saudaranya dan janganlah meminang perempuan yang telah dipinang saudaranya, kecuali jika mendapatkan izin darinya.” (H.R. Muslim no. 3521)

Bila ada pembeli yang sedang membeli sesuatu ditempat lain, maka kita tidak boleh mempengaruhi pembeli itu dengan mengatakan barang kita lebih baik dalam sebuah hadis disebutkan :

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ يَبِعِ الْمَرْءُ عَلَى بَيْعِ أَخِيْهِ وَلاَ يَبِعْ حَاضِرٌ لِبَادٍ وَلاَ يَخْطُبِ الْمَرْءُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيْهِ وَلاَ تَسْأَلِ الْمَرْأَةُ طَلاَقَ الْأُخْرَى لِتَكْتَفِئَ مَا فِى إِنَائِهَا

Bahwa Abu Hurairah berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian melakukan transaksi najasy (bersaing dalam penawaran), dan janganlah seseorang membeli barang yang telah dibeli saudaranya, dan janganlah orang kota bertransaksi dengan orang badui, dan janganlah seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh saudaranya, dan janganlah seorang istri meminta suaminya supaya menceraikan madunya agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi. (H. R. Muslim no. 3525 dan Nasa’i no. 3239). Wallahu A’lam Bishowab