Anregurutta Sanusi Baco adalah pendiri dan pengasuh Pesantren Nahdlatul Ulum, salah satu Pesantren milik Nahdlatul Ulama di Kabupaten Maros. .
Di antara keistimewaan Madrasah An-Nahdhoh ini adalah meluluskan lebih awal murid-muridnya yang unggul untuk membantu mengajar di situ. Di antara sekian banyak siswanya, terpilihlah Al-Habib Abdul Qodir untuk diluluskan dan diizinkan mengajar.
Perjuangannya dalam dunia pendidikan juga dibuktikan dengan berdirinya Pondok Pesantren Majlis Ta'lim Al-Hikmah (PERMATA), Perguruan Islam Al-Hikmah (PRIMA) dan Madrasah Diniyyah Al-Hikmah (MADINAH), yang masih di bawah naungan Yayasan Al-Hikmah.
Prof. KH. Anwar Musaddad atau yang akrab disapa dengan panggilan Dede Masdiad Lahir pada 03 April 1910 di Garut. Beliau merupakan putra dari pasangan Abdul Awwal dengan Marfuah.
KH. M. Hasyim Mochtar El-Husaini, bersama KH. M. Nashrun Thahir dan KH. Ahmad Nawawi Marfu, mendirikan Pondok Pesantren Hidayatullah pada 1 Muharram 1370 H/13 September 1950 M. Mereka dikenal sebagai "3 serangkai muassis”
Dedikasinya sebagai pengajar hukum tata negara membuat dirinya diberikan gelar kehormatan oleh Presiden berupa Satya Lencana pada tahun 2004.
Sudah bukan asing lagi, bila Pondok Pesantren Sunan Pandanaran (PPSPA) itu tempatnya orang yang ingin menghafalkan Al-Qur’an. Dan sebagai pelengkapnya, KH. Mufid menyarankan para anak didiknya untuk membaca shalawat dala’ilul khoirot minimal seminggu sekali. Istilahnya beliau, ”Al-Qur’an di tangan kanan dan shalawat di tangan kiri”.
Syekh Muhammad Suja'i al-Kudani (Mama Gudang) juga aktif dalam berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil alamin beliau sering mengunjungi berbagai daerah seperti Banten Jakarta, Lampung, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku untuk memberikan ceramah pengajian dan bimbingan rohani.
KH. Ja’far Shodiq Aqiel Siroj, akrab dipanggil Buya Ja’far oleh para santrinya lahir di kompleks Pondok Pesantren Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. pada tanggal 1 Juni 1951
Nama lengkapnya adalah KH. Soeratmo Muhammad Idris, tapi beliau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Kiyai Muhammad Idris Kacangan. Beliau lahir pada tanggal 1 April 1913 M. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Amir Hasan Yogyakarta dan Ny. Aisyah binti KH. Idris Boyolali.