DONASI untuk pengembangan profil pesantren 1.820, kitab 700, makam 634, biografi Ulama 2.577 dan silsilah, tuntunan ibadah, Al-Qur'an dan Hadis serta asbabulnya, weton, assessment kepribadian, fitur komunitas media sosial.
Menjelang peringatan Hari Santri, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah resmi meluncurkan logo dan theme song Hari Santri 2024, yang mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”.
Dalam hal ini dapat dilihat bahwa gerakan politik yang dilakukan oleh sebagian politisi itu tidak berpengaruh signifikan bagi soliditas organisasi NU, walau terkadang memunculkan opini-opini negatif di masyarakat mengenai netralitas NU dalam aspek politik sebagai ormas keagamaan.
Relasi agama dan negara merupakan isu besar dalam sejarah peradaban bangsa-bangsa dunia. Isu ini mendapat perhatian para pemikir politik, agama dan kebudayaan secara sangat serius dari zaman ke zaman.
Mereka yang tidak mengambil pelajaran dari sejarah, maka ditakdirkan untuk mengulanginya, begitu kata George Santayana. Bukan tidak mungkin, faktor lingkungan jadi alasan yang paling dominan. Mengingat rumah kaca di era reformasi terlihat jauh lebih bening dan mentereng.
Apakah negara dan bangsa yang penduduknya mayoritas beragama pasti merupakan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, bersih dari korupsi, berkeadilan sosial dan bahagia?
Kadang kita larut dalam kemarahan, karena kabar tersebut membuat hati kita teriris, sehingga secara spontan kita membagikan ke semua kontak dan grup yang ada di HP. Unfortunately, ternyata saat dicek, kabar itu palsu alias hoax.
Gus Dur sehati dan mengikuti jejak pikiran Imam Al-Ghazali. Sang Hujjatul Islam ini berbeda dengan ulama tekstualis konservatif radikal yang mengharamkan musik. Imam Al-Ghazali, sang sufi terbesar itu justru memberi apresiasi demikian tinggi terhadap musik.
Buya Syakur, begitu sapaan akrab jamaah kepadanya. Sesuai dengan cerita Gus Dur di atas, adalah seorang kyai yang mempunyai pemikiran keislaman yang sangat rasional.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita berpandangan adil dalam melihat kenyataan yang ada di Indonesia. Adil tersebut dalam pandangan Gus Baha adalah ketika pandangan nasionalisme tidak mengurangi keagamaan, begitupun sebaliknya, pandangan keagamaan tidak mengurangi nasionalisme.
Dewi Ambika (Ambalika) dan Dewi Ambiki (Ambaliki), putri Dewi Swargandini dan Prabu Darmahumbara atau Prabu Darmamuka, raja negara Giyantipura atau Sruwantipura. Dalam kitab Mahabharata juga disebut dengan nama Kerajaan Kasi atau Kasipura.