Internet Positif dan Urgensi Peran Orang Tua

 
Internet Positif dan Urgensi Peran Orang Tua

LADUNI. ID,  KOLOM- Dewasa ini, bagi masyarakat umum, apa pun profesi atau kegiatannya, dengan memanfaatkan perangkat digital secara bijak juga dapat memperoleh manfaat yang maksimal. Para pelaku bisnis misalnya, dengan mengikuti pesan-pesan terkini melalui berbagai media online dia dapat mengendalikan kegiatan bisnisnya secara terukur, tidak terperangkap dalam spekulasi pasar yang merugikan.

 Begitu juga dengan ibu rumah tangga, melalui media online ia juga dapat memperoleh informasi-informasi instan yang bermanfaat bagi aktivitas sehari-hari terkait dengan tupoksinya sebagai ibu rumah tangga, sehingga waktu dan aktivitasnya dapat dilakoni secara enjoy, tidak statis, tidak suntuk, dan tidak sia-sia.

Peran orang tua sangat Penting

Berkaitan dengan tranformasi literasi ini, peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua boleh memasang bahan bacaan yang sudah dikemas secara kreatif dan menarik tersebut ke dalam perangkat komunikasinya dan anak-anaknya sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak. 

Konten materi tetap harus disortir, dikontrol secara bijak oleh orang tua. Orang tua perlu memasang (install) buku atau bahan bacaan elektronik dalam gawai atau perangkat elektronik anak-anaknya sebab itu yang menarik, dekat, dan tak lepas dari genggaman anak masa kini. 

Organisasikan beragam referensi dalam rak-rak books agar mudah terjangkau kapan saja dan di mana saja!

Pada zaman now, menafikan perangkat komunikasi merupakan suatu hal yang mustahil. Kehadirannya memang bisa dipandang dari dua sisi mata uang: bisa memberikan manfaat atau dapat mendatangkan mudharat. Hal ini bergantung kepada pemakai dalam memanfaatan segala fitur dan fungsinya. 

Sebagaimana diulas dalam Kompasiana, dari sisi negatif, bagi anak usia dini, potensinya menjadi lemah, kurang kreatif, tersita banyak waktu, minim gerak, terbatas bersosialisasi, malas, dan cenderung egois.

Para orang tua yang bijaksana, ketika menghadapi anak usia dini merengek meminjam perangkat komunikasinya, idealnya tidak menunjukkan sikap kasar, apalagi, dengan kekerasan, seperti menghardik dan membentak. 

Bocah kecil patut dipinjamkan perangkat komunikasi tersebut dengan pertimbangan bahwa naluri ingin tahu anak usia dini sangat besar. Lagi pula, kehadiran gawai sudah harus diperkenalkan kepada mereka tentang segala fitur dan fungsinya. 

Hal tersebut harus dilakukan secara bertahap dan bijaksana. Harus disadari pula bahwa usia dini adalah masa pertumbuhan anak yang demikian cepat. Para ahli pendidikan sepakat bahwa apabila anak usia dini ini mampu melakukan tugas sesuai dengan usianya, peluang keberhasilannya untuk melakukan tugas lain sesuai dengan perkembangan usia anak pada tahun berikutnya akan lebih besar. 

Sebaliknya, jika si anak gagal melakukan tugas yang sesuai dengan usianya, peluang untuk berhasil menjadi kecil. Oleh karena itu, penanganan masa usia dini sangat penting terkait dengan penggunaan gawai.

Guna penumbuhan minat berliterasi sejak dini, perlu dibentuk perpustakaan mini dalam setiap keluarga. Kepala keluarga wajib menganggarkan atau mengalokasikan biaya pengadaan buku atau bahan bacaan sebagai salah satu item pembiayaan kebutuhan pokok keluarga dalam rangka membiasakan diri dan anak membaca dan menulis sejak dini. 

Perlu kita ketahui bahwa segala macam keterampilan sangat mudah dan cepat dicapai oleh oleh anak usia dini, dengan catatan orang dewasa atau orang tua berkenan memfasilitasinya.

Terkait dengan tranformasi literasi ini, yang tidak kalah pentingnya, demi percepatan pencapaian visi, misi, dan tujuan Aceh Carong yang telah dicanangkan oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, di tingkat provinsi perlu dibentuk semacam komunitas baca tulis. Komunitas tersebut langsung dilokomotori oleh Ibu Gubernur sekaligus sebagai ikon “Bunda Baca”.

Dalam setiap lawatan atau kunjungan kerjanya ke setiap kabupaten/kota, daerah-daerah terpencil, Ibu Gubernur selalu membawa “oleh-oleh nutrisi jiwa” berupa bahan bacaan lintas usia dan menyertakan gerbong tim penggerak dan pakar literasi. 

Dalam roadshow literasi tersebut “Bunda Baca” berperan sebagai pemantik semangat minat baca masyarakat, sedangkan tim pakar literasi berperan sebagai narasumber dalam pembimbingan langsung workshop menulis dan pemanfaatan literasi online, khususnya bagi generasi muda atau anak-anak sekolah.

* Azwardi, S.Pd., M.Hum., Dosen Universitas Syiah Kuala.