Kalah ke Negara Tetangga, Kecepatan Internet Indonesia ke-2 Terbawah dari 45 Negara

 
Kalah ke Negara Tetangga, Kecepatan Internet Indonesia ke-2 Terbawah dari 45 Negara

LADUNI.id, Jakarta - Rata-rata kecepatan internet di Indonesia menduduki peringkat 42 dari total 46 negara lain. Hasil ini diperoleh dari data Ookla pada Desember 2019. Artinya, kecepatan internet di Indonesia tergolong keempat paling buncit dari negara lainnya. 

Rata-rata kecepatan internet kabel di Indonesia adalah 15,5 Mbps, sementara rata-rata kecepatan internet kabel dunia sebesar 54,3 Mbps. Kecepatan ini rata-rata mengalami kenaikan 33 persen tiap tahun.

Lantas untuk kecepatan koneksi internet mobile atau seluler, Indonesia kembali menduduki peringkat buncit. Dari 45 negara, Indonesia berada di peringkat 43. 

Masih dari data Ookla, kecepatan internet seluler Indonesia tercatat sekitar 10,5 Mbps. Sementara rata-rata kecepatan internet selular dunia ada di angka 25,1 Mbps dan naik 18 persen tiap tahunnya. 

Internet negara tetangga

Kecepatan internet Indonesia kalah jauh dari negara tetangga terdekat Malaysia. Negeri 'Harimau Malaya' itu masuk jajaran 20 besar internet kabel tercepat dengan rata-rata 63,5 Mbps.

Berdasarkan data yang dikumpulkan Hootsuite dan We Are Social, kecepatan internet kabel Singapura menduduki peringkat pertama dunia dengan rata-rata 190,9 Mbps.

Namun, Korea Selatan harus puas menduduki posisi ke-3 dengan kecepatan koneksi internet sebesar 119,6 Mbps. Padahal, negeri 'Ginseng' itu sempat menjadi pemilik koneksi tercepat di dunia.

Kecepatan internet seluler Indonesia kalah jauh dari Vietnam yang ada di peringkat 29 dengan kecepatan rata-rata 21,6 Mbps sedangkan Thailand berada di peringkat 37 dengan kecepatan rata-rata 17,6 Mbps. 

Hal ini menunjukkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet keempat tertinggi di dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat.

Data yang dikeluarkan We Are Social dan Hootsuite ini menunjukkan pertumbuhan penggunaan internet Indonesia lebih dari 17 juta pengguna. Angka ini naik sebesar 13 persen dari tahun ke tahun. (din/CNN Indonesia)