Kisah Taubatnya Seorang Mahasiswa

 
Kisah Taubatnya Seorang Mahasiswa

LADUNI.ID, Jakarta - Dikisahkan, seorang mahasiswa yang sedang wiyata bhakti hatinya terbakar asmara dengan anak wanita tetangga sebelah rumah. Anak perempuan itu disuruh oleh keluarganya untuk sebuah keperluan di luar desa yang jauh.

Akan tetapi Mahasiswa tadi mengikutinya dari belakang. Sampai di tengah jalan, jauh dari perkampungan, mahasiswa itu menarik dan mengajaknya ke tempat yang sepi.

Di tempat itulah, mahasiswa mengajaknya bermesuman. Perempuan itu menolak dan berkata: "Jangan kamu lakukan. Ketahuilah aku adalah wanita yang paling menyintai kamu. Aku takut kepada Allah."

"Kamu takut kepada Allah?, tetapi aku tidak," tanya Mahasiswa itu berusaha meyakinkan.

Akhirnya niat buruk itu tidak terlaksana. Mahasiswa sadar, ternyata perempuan itu juga menyintainya. Dan tidak pantas kalau cinta yang suci dikotori dengan perbuatan nafsu atasnama cinta.

Segera mahasiswa itu kembali dengan penyesalan dan bertaubat. Dalam perjalanan pulang, hatinya dipenuhi penyesalan hingga sesak. Dahaga dan haus membuatnya lemas dan tidak berdaya. Mahasiswa itu terduduk di pinggir jalan terengah-engah nafasnya.

Seorang Kiai dari Bani Israel sedang lewat, menghampirinya dan bertanya: "Hai pemuda, apa yang terjadi padamu...?"

"Haus," Jawab Mahasiswa itu.

Kemudian Kiai itu mengajak berdo'a. "Mari kita berdo'a kepada Allah, mudah-mudahan memberikan perlindungan sampai kita bisa sampai ke sebuah perkampungan," ajak Kiai itu kepada Mahasiswa.

Namun Mahasiswa itu merasa minder, sebab dia merasa tidak mempunyai amal baik.

"Aku adalah orang yang tidak punya amal apa-apa. Aku pun tidak bisa berdo'a," ujarnya.

Tetapi Kiai itu berusaha untuk membujuk Mahasiswa itu agar tidak putus asa.

"Aku yang berdo'a, dan kamu yang mengaminkannya," tutur Kiai 'ngemong.'

Diiringkan Awan
Lalu, Kiai itu berdoa dan Mahasiswa itu mengaminkannya. Kontan Allah mengirimkan awan bergulung-gulung, memayungi mereka berjalan sampai tiba disebuah kampung.

Mahasiswa itu memilih duduk di tempat yang agak jauh. Awan bergeser mengikuti kemana Mahasiswa itu duduk.

Melihat kejadian seperti itu, Kiai bertanya: "Kamu bilang tidak mempunyai amal, aku berdo'a dan kamu yang mengaminkan. Kemudian Allah memayungi kita dengan awan, bergerak mengikuti kamu. Coba beritahu aku, apa yang sebenarnya yang sudah kamu lakukan."

Kemudian, Mahasiswa itu menceritakan peristiwa yang baru saja dilakoninya. Dia bertaubat atas kejahatan yang baru saja dikerjakan.

Lalu Kiai itu berkata: "Orang yang bertaubat kepada Allah swt akan mendapatkan perlindungan, dan memperoleh tempat yang tidak diberikan oleh Allah kepada semua orang."

Kesimpulan,
"Jagalah kesucian wanita yang engkau cintai. Karena orang yang mencintai tidak akan merusak apa yang dicintainya."

"Bertaubatlah kepada Allah dengan harapan kasih sayang (Rahmat Nya), walaupun engkau mengira Allah tidak menerima taubatmu. Rahmat Allah lebih luas dari Murka-Nya."

Wallahu 'alam
------------------------
Syarif Cakhyono (Wakil Katib PCNU Jaktim)
Dinukil dari kitab Al Tawwabin, karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi. Penerbit Dar Al-Kitab Al-Araby Beirut. Tanpa tahun.