‘Sibuk Dulu, Istirahatnya di Surga’ Jadi Prinsip Santri yang Raih Juara di Jerman

 
‘Sibuk Dulu, Istirahatnya di Surga’ Jadi Prinsip Santri yang Raih Juara di Jerman

LADUNI.ID, Jombang - Karena menerapkan prinsip dari Syaikh Balaid Hamidi (Maroko) yakni: ‘Syughl Syughl Syughl, ar-Rookhatu fil Jannah’, seorang santri Sakal (Sekolah Kaligrafi Al-Qur’an) Asrama Sunan Ampel Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur bernama Zainul Mujib bisa meraih juara II Lomba Kaligrafi dan Ornament Islam 2019, di Berlin, Jerman.

"Saya sangat yakin pemuda Indonesia mampu bersaing dalam pertarungan Internasional. Asal mau dan serius. Saya turut partisipasi dalam perlombaan ini termotivasi dari apa yang disampaikan guru besar kami Syeikh Belaid Hamidi (Maroko), ‘Syughl Syugl Syugl, Ar Rookhatu Fil Jannah’. Sibuk sibuk sibuk, istirahatnya nanti di syurga," ujar Mujib.

Guru Seni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Denanyar ini menegaskan, dalam menilai karya seni, juri sangat mempertimbangkan kualitas desain, estetika, tingkat kerumitan, kualitas inovasi, dan inovatif. Meski demikian, ia mengaku yakin peserta dari Indonesia mampu ‘berbicara’ di ajang yang digelar oleh Rumah Budaya Arab, Berlin tersebut.

"Alhamdulillah pada kesempatan ini saya diberikan kesempatan oleh Allah masuk dalam nominasi 2 Arabic Divan Award for Calligraphy Berlin 2019," katanya, di Jombang, seperti dilansir dari laman NU Online di Jombang, Jumat (23/8).

Santri asal Lamongan, Jawa Timur ini juga  menerangkan bahwa jumlah peserta yang terdaftar dalam perlombaan tersebut mencapai 117 orang. Tetapi mereka yang mengirimkan kontribusi aktual dan mengirim karya seni sekitar 87 seniman. Dari karya tersebut meliputi kategori kaligrafi murni dan gabungan kaligrafi dengan ornament.

Dalam ajang internasional ini, peserta berasal dari 19 negara Arab dan luar Arab. Dari jumlah itu rincianya adalah Mesir mengirimkan 13 seniman, Aljazair 9, dan Irak 5. Sedangkan Malaysia, Pakistan, Turki, Maroko, Jordan, Libya, dan Suriah masing-masing mengirimkan tiga orang. Sedangkan Singapura, Jerman, dan Arab Saudi, masing-masing diiwakili dua orang. Tajikistan, Thailand, Mauritania, Yaman dan Tunisia masing-masing mengirim satu perwakilan.

Dan Indonesia berpartisipasi dengan mengirim 16 seniman, salah satunya Zainul Mujib. Mereka memilih lebih dari 8 jenis gaya tulisan. "Hasil yang saat ini saya peroleh ini merupakan berkat dari bimbingan, dorongan dan do'a guru-guru saya Syeikh Belaid Hamidi, Ustaz Atho'ilah pendiri Sekolah Kaligrafi Al-Quran," pungkasnya.