Kekhawatiran Khilafah dan Separatisme pada Keberadaan Banser

 
Kekhawatiran Khilafah dan Separatisme pada Keberadaan Banser

Oleh ABDUR RASYID

LADUNI.ID, Jakarta - Ada 2 kubu bahwa, yang menolak Banser adalah pegiat Khilafah dan Ormas Separatis misal di Papua. Itu adalah tanda-tanda bahwa  kelompok separatis merasa khawatir terhadap keberadaan organisasi Banser di Papua.

Setelah mencermati sebuah video kiriman dari teman, pada poin ke 3. Juru Bicara Korlap (Ronald Gabe) Meminta agar seluruh aparat militer ditarik dari tanah Papua sekaligus menuntut pembubaran organisasi BANSER.

Namun ketika poin ke 3 saya melihat sampai 3 kali respon massa ketika Orator meminta Banser dibubarkan, yang applaus sangat sedikit. Menunjukkan bahwa kiprah banser di Papua ataupun di propinsi lain berusaha secara sungguh-sungguh mengamankan NKRI tanpa reserve!

Seandainya aparat keamanan negara TNI/Polri serius membasmi separatis dengan kekuatan militer terkoordinir, saya kira cuma butuh 2-3 hari untuk membasmi  separatis itu.

Tetapi itu tidak mungkin, karena para aktivis yang belindung di balik HAM akan gentayangan mengintip agar militer Indonesia melakukan pemusnahan separatis, agar mereka bisa  menggugat Indonesia via Pengadilan HAM Internasional dengan permainan sandiwara ala aktivis HAM Suriah --WhiteHelmet 3 tahun yang lalu.

Sementara di TNI sendiri ada mal-tugas seorang oknum kodim menjual ammo kepada KKB di Papua. Bagaimana bisa serius menihilkan peran KKSB kalau konflik itu sengaja dipelihara?


Artikel ini ditulis oleh Abdur Rasyid, Pengamat Konflik Tinggal di Jogja

Sumber acuan: Inews dan Tribun Medan