Perempuan sebagai cerminan laki-laki, mengandung pengertian bahwa untuk melihat bagaimana laki-laki, baik karakter dan akhlaknya, tinggal melihat dalam cermin; bagaimana laki-laki memperlakukan perempuan. Dalam hal ini, maka laki-laki terpantulkanlah kebaikan dan keburukannya.
Jika ditelaah kembali lika-liku perjalanan NU, maka akan didapati banyak fakta yang mengungkapkan bahwa NU memegang teguh pada komitmen politik kebangsaan, politik kerakyatan, dan etika politik.
Ada tujuh poin yang dibangun Rasulullah SAW, dan pada poin-poin itulah NU meneladani misi yang diemban oleh Rasulullah SAW untuk menjadi bagian dari dunia. Dan inilah yang mesti diperkuat sebagai gerakan misi NU ke depan.
Perjanjian yang dibuat Umar bin Khatthab tersebut menggambarkan pandangannya yang sangat mendalam tentang kerahmatan Islam yang tidak hanya diberikan kepada bangsa dan umatnya sendiri, melainkan kepada semua umat manusia apapun agama yang dianutnya.
Professor of psychiatry, Marc Potenza, dari Yale Child Study Center menyebut pengalaman spiritual adalah sesuatu yang penting untuk memberi pengaruh positif pada kehidupan seseorang.
Jika dikaji lebih jauh, bahwa setiap perempuan ketika memiliki anak, maka ia disebut dengan “ibu” yang dalam bahasa Arab adalah “umm”, yang memiliki akar yang sama dengan kata imam (pemimpin), yang berarti “diteladani”.
Dalam studi evolusi, setiap perilaku tertentu memiliki nilai dalam kaitannya dengan persoalan bertahan hidup dan nilai dalam seleksi alam. Kemampuan dalam memegang nilai-nilai spiritual dan mitologi meningkatkan nilai bertahan hidup individu dan bahkan kelompok.
Syeikh Muhammad Abduh, pembaru Islam terkemuka, sangat membenci praktik-praktik politik pada zamannya. Mendengar kata politik membuatnya trauma. Ia mengatakan :
Dapat dipahami bahwa tasawuf ini mengajarkan bagaimana seharusnya sikap moral seorang Muslim dalam berhubungan baik dengan Tuhan. Dengan melakukan penjernihan hati maka diharapkan akan membuahkan moral yang beradab.
Episode dua agama besar di atas, Kristen dan Islam, mengajarkan pada kita bahwa kesabaran adalah tonggak berdirinya sebuah peradaban dunia. Kesabaran memang sebuah pengorbanan, namun bukan berarti sebuah kekalahan untuk selamanya. Lewat kesabaran, kemenangan akan tiba.