INFAK / SEDEKAH/ DONASI/ SUMBANGAN untuk LADUNI.ID
Seluruh dana yang terkumpul untuk operasional dan pengembangan portal dakwah Islam ini
Pesantren adalah institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik dan indigenius, khas Indonesia. Telah beratus tahun lahir, tetapi ia masih eksis sampai hari ini, dan masih diminati oleh masyarakat.
Di setiap zaman selalu ada walinya. Secara esensi, peran kewalian seorang waliyullah selalu sama. Hanya, piranti dan variabel uborampe kewaliannya yang mungkin kontekstual terhadap zaman. Dan Syaikhina Bahauddin Nursalim tentu satu di antara banyak waliyullah yang berperan di era digital.
Makanan yang barokah, kata Gus Muwaffiq, ketika masuk ke tubuh manusia akan menjadi darah dan daging yang mengarahkan pemiliknya kepada kebaikan. Makanan tersebut bukan sekadar nutrisi jasmani, melainkan energi rohani yang mengikat manusia untuk rajin beribadah dan menjauhi maksiat.
Shalawat Nahdliyah merupakan salah satu bentuk ekspresi spiritual yang kerap dilantunkan oleh warga Nahdlatul Ulama (NU) dalam berbagai acara keagamaan maupun kegiatan yang berkaitan dengan organisasi.
Mendengar nama itu dari Abah Kyai Sahal, saya kemudian teringat kitab Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yaitu kitab Al-Lujainuddani yang pernah diijazahkan Abah Kyai Sahal pada suatu kesempatan.
“Islam memperkenalkan karya segala cabang kesenian untuk keluhuran budi (akhlak) dan untuk kehadirat Allah dan tidak berunsur asusila, maksiat, cabul, dan syirik serta melanggar larangan Allah dan Sunnah Rasul”.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa Islam tiba di Indonesia melalui jalur perdagangan yang damai. Para pedagang Arab dari Hadramaut dan Oman disebut-sebut sebagai pembawa pertama cahaya Islam pada periode awal Hijriah. Namun, bukti arkeologis yang lebih kuat menunjukkan konsolidasi Islam mulai berkembang pesat pada abad ke-13.
Dalam pidatonya, Presiden Soekarno mengungkapkan kekagumannya terhadap Nabi Muhammad SAW dan ajarannya. Ia juga menekankan pentingnya kehadiran seorang pemimpin besar di setiap zaman.
Nabi kita benar-benar memberi contoh, bahwa mencintai negeri bagian dari risalah kemanusiaan. Oleh sebab itu, ulama-ulama kita mengatakan “hubbul wathan minal iman,” cinta negeri adalah bagian dari iman.
Dari sekian karya itu, menarik menyimak bait-bait nadhom yang ditulis oleh KH. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi, pengasuh pondok pesantren Islam internasional terpadu, Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah.