Ini Potensi Wisata Halal Indonesia

 
Ini Potensi Wisata Halal Indonesia

Populasi muslim global mencapai 1,6 miliar orang dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari US$ 7 triliun. Konsumsi penduduk muslim mencapai US$ 1,8 triliun atau 11,7% konsumsi penduduk dunia, lebih tinggi dari China yang mencapai 10,3%. Sementara konsumsi penduduk muslim Indonesia hanya 12,4% atau hampir 1/8 dari konsumsi muslim global. Pertumbuhan pasar muslim ini diperkirakan akan mencapai US$ 2,6 trIliun pada 2020, atau rata-rata tumbuh 6,3% per tahun, sedangkan pertumbuhan wisatawan muslim diprediksi lebih tinggi lagi, yaitu 9,1% per tahun. Betapa menggiurkan pasar ini untuk pariwisata kita.

Untuk Indonesia, daya saing kita terkait pariwisata halal (halal tourism) memang masih kalah dengan Malaysia, Singapura, ataupun Thailand. Kontribusi terhadap PDB hanya sekitar 9,6% dan menyumbang devisa sebesar US$ 11,9 miliar, begitu juga peringkat kita di Global Muslim Travel Index (GMTI), masih di bawah Malaysia yang menduduki peringkat 1. Jumlah wisman muslim yang ke Indonesia pada tahun 2015 hanya 2,2 juta. Masih kalah dengan Singapura (3,6 juta), Malaysia (6,18 juta), dan Thailand (4,8 juta).

Target kita pada 2019 adalah mendatangkan 5 juta wisman muslim, 242 juta perjalanan wisnus muslim, dan menduduki peringkat 1 GMTI. Halal tourism adalah portofolio penting bagi pariwisata nasional untuk mencapai target 20 juta wisman dengan menjaring wisatawan muslim global.

Apalagi, negara kita adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, by default bisa dikatakan pariwisata kita adalah pariwisata halal. Kita membentuk Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal yang diketuai Pak Riyanto Sofyan, yang sudah malang-melintang bertahun-tahun di industri halal, terutama bidang hospitality.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN