Para Abdal (7): Imam as-Suyuthi dalam al-Hâwi li al-Fatâwî

 
Para Abdal (7): Imam as-Suyuthi dalam al-Hâwi li al-Fatâwî

Oleh: Nur Kholik Ridwan

Anggota PP RMINU

Ada beberapa penilain tentang khabar-khabar Kanjeng Nabi tentang Abdal, dapat kita ambil faedah dari penilaian beberapa tokoh Huffazh, di antaranya adalah: Imam asy-Syihab al-Munini, as-Sakhowi, dan Imam as-Suyuthi. Imam al-Munini menilainya sebagai berikut:

“Ibnul Jauzi telah mencela tentang hadits-hadits al-Abdal dan menghukuminya sebagai maudhu’ (palsu). Akan tetapi Imam al-Hafizh asy-Suyuthi menjelaskan bahwa khabar tentang Abdal adalah shohih, dan jika engkau menghendaki saya mengatakan, mutawatir dan panjang.” Kemudian al-Hafizh as-Suyuthi mengatakan: “Seperti ini, telah sampai dalam taraf mutawatir ma’nawi” (dalam Ijâbatul Ghoust, hlm. 53).

Sementara Hafizh as-Sakhowi, menilai berita-berita tentang Abdal itu begini:

“Jalan tentang Abdal memiliki berbagai jalan dengan redaksi yang berbeda-beda. Semuanya lemah (tidak maudhu’). Kemudian ada hadits-hadits yang datang tentang mereka (para Abdal).” Kemudian as-Sakhowi berkata: “Yang paling shahih di antara semua dari sebelumnya, adalah khabar riwayat dari Imam Ahmad dari Imam Ali secara marfu’, yaitu:

“Para Abdal itu ada di Syam (pada masa ketika Imam Ali meriwayatkan itu), mereka terdiri dari 40 orang. Setiap seorang di antara mereka wafat, Alloh mengganti tempat itu dengan seseorang. (Penduduk Syam) Diberi hujan dengan sebab mereka (ketika mereka berdoa dan memohon hujan), ditolong dari musuh-musuh dengan sebab mereka (berdoa kepada Alloh), dihilangkan keburukan dan adzab dari penduduk Syam karena mereka (berdoa kepada Alloh).”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

 

 

Tags