Tips Rasulullah untuk Menghilangkan Lelah dalam Menjalani Kehidupan

 
Tips Rasulullah untuk Menghilangkan Lelah dalam Menjalani Kehidupan
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Suatu hari, Ali bin Abi Thalib k.w. berkata pada istrinya Fatimah r.ha., "Demi Allah, aku selalu mengambil air dari sumur hingga dadaku sakit. Ayahmu telah datang membawa seorang budak, pergilah dan mintalah budak itu sebagai pelayan kita."

Lalu Fatimah r.ha. berkata, "Demi Allah, aku juga selalu menumbuk gandum hingga tanganku bengkak."

Keduanya pun datang menghadap Rasulullah SAW, berharap agar beliau memberikan mereka budak sebagai pelayan. Akan tetapi, ternyata Rasulullah SAW tidak mengabulkan itu dan justru menyatakan, "Demi Allah, aku tidak akan memberi budak tersebut. Aku ingin memenuhi kebutuhan perut ahli shuffah (sahabat Rasulullah sejumlah kurang lebih 70 orang yang tinggal di bagian belakang Masjid Nabawi karena tidak mempunyai harta dan tempat tinggal), tetapi aku tidak punya apa-apa untuk mereka. Jadi, aku akan menjual budak itu pada kalian agar uangnya bisa aku berikan pada ahli shuffah."

Mendengar penjelasan itu, akhirnya Ali dan Fatimah pun pulang. Kembali ke rumahnya dengan tangan hampa. Sesampainya di rumah, mereka menuju pembaringan lalu merebahkan diri di pembaringan, berselimutkan kain kasar.

Tak dinyana, tiba-tiba Rasulullah mendatangi Ali dan Fatimah di rumahnya. Mereka berdua tampak kalang kabut. Lalu Rasulullah bersabda, "Tetaplah di tempat kalian. Maukah kalian aku beri tahu tentang apa yang lebih baik dari permintaan kalian tadi?"

Keduanya lmenjawab, "Ya."

Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Jika kalian hendak merebahkan diri di pembaringan kalian, bertasbihlah 33x, bertahmidlah 33x, dan bertakbirlah 34x. Ini semua lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pembantu."

Kisah di atas berdasarkan Hadis shahih yang terdapat dalam beberapa riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, di antaranya adalah Hadis berikut ini:

 

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ قَالَ حَدَّثَنِي الْحَكَمُ عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى حَدَّثَنَا عَلِيٌّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهِمَا السَّلَام أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَشْكُو إِلَيْهِ مَا تَلْقَى فِي يَدِهَا مِنْ الرَّحَى وَبَلَغَهَا أَنَّهُ جَاءَهُ رَقِيقٌ فَلَمْ تُصَادِفْهُ فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِعَائِشَةَ فَلَمَّا جَاءَ أَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ قَالَ فَجَاءَنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْنَا نَقُومُ فَقَالَ عَلَى مَكَانِكُمَا فَجَاءَ فَقَعَدَ بَيْنِي وَبَيْنَهَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى بَطْنِي فَقَالَ أَلَا أَدُلُّكُمَا عَلَى خَيْرٍ مِمَّا سَأَلْتُمَا إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا أَوْ أَوَيْتُمَا إِلَى فِرَاشِكُمَا فَسَبِّحَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَاحْمَدَا ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ

Di dalam riwayat Muslim, ada tambahan keterangan bahwa Ali pernah berkata, "Saya tidak pernah meninggalkan bacaan tersebut semenjak saya mendengarnya dari Rasulullah."

Mengenai Hadis tersebut Ibnu Hajar berkata, "Di dalam Hadis ini terkandung pelajaran bahwa barang siapa terbiasa berdzikir saat hendak tidur, ia tidak akan pernah merasa letih. Fatimah sendiri mengeluhkan rasa letih yang dirasakannya dalam bekerja, kemudian Rasulullah menganjurkannya untuk melakukan dzikir tersebut."

Ibnu Hajar melanjutkan, "Dari Hadis ini diketahui bahwa keletihan itu tidak akan hilang. Namun, barang siapa rajin berdzikir dengan dzikir tersebut, ia tidak akan merasakan letih karena banyaknya pekerjaan yang ditanggung, kendati letih itu tetap ada. Wallahu A'lam."

Subhanallah. Kita sering merasa letih saat beraktivitas seharian. Sebagian dari kita mengeluh, sebagian lagi mencoba tetap tersenyum. Respons kita akan keletihan ini pun bermacam-macam. Ada yang mencari pembantu (seperti yang coba dilakukan Ali dan Fatimah), ada yang mengurangi sebagian aktivitasnya di siang hari, ada pula yang coba menghilangkan keletihan tersebut dengan berendam di air panas, menonton hiburan, atau bahkan mencari tempat pemijatan. Semuanya dilakukan dengan satu tujuan, yakni agar tubuh kembali bugar di keesokan harinya.

Kisah ini patut kita renungkan dengan mendalam. Bahwa sebagai makhluk, upaya kita untuk menghilangkan keletihan biasanya hanya didasarkan pada logika kita saja. Pegal solusinya pijat, kerja berat solusinya tambah pembantu, dan seterusnya. Padahal semuanya itu adalah kehendak Allah SWT, karena itu dalam hal ini sangat diperlukan untuk bersandar kepada-Nya.

Demikianlah Rasulullah SAW mengajarkan kepada putri dan menantunya tentang cara terbaik untuk mengatasi keletihan di siang hari dengan berdzikir sebelum tidur di malam harinya. Amalan ini secara umum juga bisa diamalkan oleh kita sebagai umatnya. Insya Allah, dengan itu segala letih akan segera menjadi pulih atas kehendak Allah SWT. Begitu pula, segala penat akan Allah ganti dengan afiat. Wallahu A'lam bis Showab. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 28 Agustus 2018. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Abdullah Ibnu Ahmad

Editor: Hakim