Biografi KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary, Pendiri Pesantren An-Nida Al-Islamy Bekasi
- by Budi
- 20.120 Views
- Jumat, 10 November 2023

Daftar Isi:
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Wafat
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2,1 Pendidikan
2.2 Guru-Guru
3. Penerus
3.1 Murid-Murid
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Mendirikan Pesantren
5. Karya-Karya
6. Chart Silsilah Sanad Guru
7. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
KH. Muhammad Muhadjirin Amsar al-Dary atau yang kerap disapa dengan panggilan KH. Muhadjirin lahir pada 10 November 1924 M. di Kampung Baru, Cakung, sebuah daerah di pinggiran kota Jakarta (sekarang masuk Kotamadya Jakarta Timur).
Beliau adalah anak sulung dari pasangan H. Amsar dan Hj. Zuhriah. Kedua orang tuanya, lahir dari silsilah keluarga besar dan berpengaruh di Kampung Baru. Bapaknya H. Amsar bin Fiin adalah keturunan keluarga jawara dan ibunya Hj. Zuhriah binti H. Syafi’i bin Jirin bin Gendot adalah dari keturunan muallim yang mencintai ilmu agama. Begitu cintanya dengan ilmu agama, sehingga nama “Muhadjirin” tersebut adalah penisbatan dari nama buyutnya yang alim yaitu Jirin.
1.2 Riwayat Keluarga
KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary melepas masa lajangnya dengan menikahi Hj. Hannah, salah seorang putri KH. Abdurahman Sodri. Beliau menikah pada Kamis, 19 Shafar 1375 H, atau bertepatan dengan 6 agustus 1955.
Buah dari pernikahannya, beliau dikaruniai delapan anak, empat putra dan empat putri. Mereka inilah yang yang meneruskan perjuangan beliau dalam mengembangkan Pondok Pesantren An-Nida Al-Islamy.
1.3 Wafat
KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary wafat pada tanggal 28 Dzulqaidah 1424 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 januari 2003.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Pendidikan
KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary memulaikan pendidikanya dengan belajar di Mekkah. Beliau berangkat ke tanah Arab pada 4 dzhulqaidah tahun 1366 H atau pada bulan Agustus 1947.
Selama di Mekkah beliau tinggal di rumah Syekh Abdul Ghoni Jamal. Di sana beliau banyak mendapatkan ilmu pengetahuan. Setelah beberapa lama beliau menetap di rumah Syekh Abdul Ghoni Jamal, beliau pindah ke asrama jailani.
Di sana, pertama kali beliau belajar kepada Syekh Muhammad Ahyad, yang mengajar di Masjid al-Haram. Kitab-kitab yang beliau pelajari darinya adalah:
- Fath Al-Wahab,
- Al-Iqna’fi hilli Alfazh Abi Syuja,
- Al-Mahalli ‘Ala Al-Qalyubi,
- Riyadhash-Shalihin, Minhaj Al-Abidin,
- Umdah Al-Abrar,
- Fath Al-Qadir Fi Nusu Al-Ajir.
Dua tahun kemudian beliau melanjutkan pendidikannya ke Darul Ulum Ad Diniyah. Selama belajar di sana, ulama yang paling berpengaruh dengan keilmuannya adalah:
- Syekh Ahmad Mansyuri,
- Syekh Muhammmad Yasin Fathani. Kurang lebih dua tahun.
Kitab-kitab yang beliau pelajari antara lain:
- Syark Ibnu ‘Agil ‘Ala Alfiyah,
- Mukhtashar Ma’Ani’Ala at Talkhish (Nahwu) Al Mahalli ‘Ala Al-Qalyubi (Fiqih),
- Muwaththa’ Malik Sunnan abi Daud (Hadist) Jam’ul-Jawami’ (ushul fiqih),
- Tafsir Ilmu Kastsir,
- At-Thahbiq Baina Al-Madzahib Al-Mudawwanah (Kitab tentang persesuaian antara beberapa madzhab)
Dahaganya tentang ilmu pengetahuan membuat Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary tetap saja rendah hati dan selalu merasa ada ilmu yang selalu mersa belum dipahaminya dengan baik dan benar.
Akhirnya di penghujung bulan Dzulqaidah tahun 1370 H, bertepan dengan 28 agustus 1951, Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary berhasil menyelesaikan pendidikannya di Darul Ulum merupakan lulusan terbaik dalam angkatannya. Tak lama berselang beliau diminta untuk mengajar di almamaternya, meskipun menyandang predikat lulus, Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary tetap belajar kepada Syekh Muhammad Yasin baik di rumah maupunnya di sekolah tempatnya mengajar.
Akhirnya, Syekh Muhammad Yasin memberikan Ijazah kepadanya yang dinamakan Maslak Al-Jali fi Asanid Asy-Min Asanid Asy-Syaikh Umar Hamdan. Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary juga mendapatkan ijazah dari guru lainnya, yakni Syekh Muhammad Abdul Baqi, setelah selesai membaca Al-Manahil As-Silsilah fi Al-Ahadits Al-Musalsalah, baik secara fi’liyah (perbuatan) maupun qauliyah (ucapan).
2.1 Guru-Guru
Guru-guru selama beliau belajar di Mekkah di antaranya:
- Syekh Muhammad Ahyad,
- Syekh Hasan Muhammad Al-Masysyath,
- Syekh Zaini Bawean,
- Syekh Muhammad Ali bin Husain Al-Maliki,
- Syekh Mukhtar Ampetan,
- Sayyid’Alwi bin Abbas Al-Maliki,
- Syekh Ibrahim Fathani,
- Syekh Muhammad Amin Al-Khutbi,
- Syekh Ismail Fathani,
- Syekh Muhammad Yasin,
- Syekh Muhammad Abdul Baqi.
3. Penerus
3.1 Murid-Murid
Murid-murid Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary yang menjadi ulama Betawi terkemuka diantaranya:
- KH. Maulana Kamal Yusuf,
- KH. Zuhri Yakub (Sekretaris Umum FUHAB Masa Bakti 2008-2013),
- KH. Syafi`i (Lajnah Falakiyah Cakung),
- KH. Mahfudz Asirun, (penulis kitab Mishbaah Adz-Dzulaamsyarah Buluugh Al-Maraam yang terkenal dan menjadi kitab kajian di beberapa Pesantren, Halaqah dan Majelis taklim di Jakarta maupun di luar Jakarta).
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Mendirikan Pesantren
Setelah selesai belajar menuntut ilmu di negeri Arab, akhirnya Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dary pulang ke tanah air. Di Indonesia beliau mengembangkan ilmunya dengan mendirikan Pondok Pesantren An-Nida Al-Islamy di Bekasi.
5. Karya – Karya
Syekh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Al-Dari adalah salah seorang ulama Betawi yang produktif dalam menulis di berbagai bidang disiplin ilmu ke-Islaman dengan bahasa Arab dengan jumlah keseluruhan 31 kitab, antara lain:
- Mishbaah Adz-Dzulaamsyarah Buluugh al -Maraam sebanyak 8 Juz (kitab fiqih),
- Idhahy Maurud sebanyak 2 Juz (kitab ushul fiqih),
- Fan al-Muthala`ah sebanyak 3 Juz (kitab lughah/ tata bahasa),
- Qawaid an-Nahwiyah sebanyak 2 Juz (kitab lughah/ tata bahasa),
- Mahfudzat (kitab lughah/ tata bahasa),
- Al-Bayan (kitab balaghah/sastra),
- Mukhtarat Al-Balaghah (kitab balaghah/sastra),
- Malkhash at-Ta`liqat`ala Matan al-Jauharah (kitab tauhid),
- Syarah Tali`qat `ala Matan al-Jauharah (kitab tauhid),
- Taysir al-Wushul fi `Ilmi al-Ushul (kitab ushul fiqih),
- Istikhraj al-Furu` `ala al-Ushul (kitab ushul fiqih),
- Khilaafiyah (kitab ushul fiqih),
- Falsafah At-Tasyri` (kitab ushul fiqih),
- Ma`rifah Turuq Al-Ijtihad (kitab ushul fiqih),
- Takhrij Al-Furu` `Ala Al-Ushul (kitab ushul fiqih),
- Al-Qaul Al-Hatsits Mustholah Al-Hadits (kitab mustholah al-hadits),
- Ta`liqat `Ala Matan Al-Bayquni (kitab mustholah al-hadits),
- Al-Istidzkar Fi Taqyid Ma La Budda Min Thola`ah Al-Anwar (kitab mustholah al-hadits),
- Al-Mudarik Fi Al-Manthiq (kitab ilmu manthiq),
- An-Nahj Al-Mathlub Ila Al-Manthiq Al-Marghub (kitab ilmu manthiq),
- Al-Qaul Al-Fa`id Fi Ilm Al-Faraid (kitab ilmu waris/faraid),
- Mar`ah Al-Muslimin (kitab tarikh),
- Al-Mantakhab Min Tarikh Daulah Bani Umayyah (kitab tarikh),
- Tarikh Al-Adab Al-`Araby (kitab tarikh),
- Tarikh Muhammad Rasulillah wa Al-Khulafa Ar-Rasyidin (kitab tarikh),
- At-Tanwir Fi Ushul At-Tafsir (kitab ushul tafsir),
- Tanbiq Al-Ayah Bi Al-Hadits (kitab ushul tafsir),
- Qawa`id Al-Khams Al-Bahyah (kitab qawaid fiqih),
- As-Saqayah Al-Mar`iyah Fi Al-Bahts Wa Al-Munadzarah (kitab adab),
- Al-Qur`u As-Sam`u Fi Al-Wudhu` (kitab fiqih bab wudhu),
- At-Ta`arruf Fi At-Tasawwuf (kitab tasawwuf),
6. Chart Silsilah Sanad Guru
Berikut ini chart silsilah sanad guru Syekh KH. Muhadjirin Amsar Ad-Dary dapat dilihat DI SINI, dan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.
7. Referensi
- Nu Online/nu.or.id
- Mahadalyannur2.ac.id
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 16 September 2020, dan terakhir diedit tanggal 10 November 2023.
Memuat Komentar ...