PBNU Lakukan Konsolidasi Agar Pilpres Tak Dibajak ‘Invisible Hand’

 
PBNU Lakukan Konsolidasi Agar Pilpres Tak Dibajak ‘Invisible Hand’

LADUNI.ID, Lampung - Konsolidasi dengan PWNU beserta seluruh lembaga dan badan otonom kini mulai dilanjutkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Setelah Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah, kini PBNU kembali menggelarnya dengan PWNU Lampung serta PCNU dan para pemangku pondok pesantren, masyayikh dan kiai kampung se-Provinsi Lampung.

Setidaknya, di lingkungan PWNU Provinsi Lampung terdapat 15 PCNU. Struktur organisasi tersebut terdiri dari 13 kabupaten dan 2 kota. Sedangkan jumlah lembaga dan badan otonom di lingkungan NU seluruhnya 32. Jumlah itu terdiri dari 18 lembaga, termasuk Ma’arif, LTN, Lazisnu dan LWP. Sedangkan 14 badan otomon NU, termasuk Muslimat, Fatayat, IPPNU, Ansor, Pagar Nusa, PMII, Pergunu dan Jatman.

“Seluruh PCNU, lembaga dan badan otonom NU di lingkungan PWNU Provinsi Lampung tersebut dipastikan hadir mengikuti Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darus Sa’adah Gunung Sugih Lampung Tengah hari Kamis 4 Oktober pukul 13.00 WIB,” ujar Ketua PBNU Korwil Lampung Umar Syah yang sekaligus Kordinator Tim Konsolidasi Struktural Wilayah Sumatera dalam rilisnya.

Adapun konsolidasi tersebut dimaksudkan agar NU menutup satu abad kelahirannya yang jatuh pada tahun 2026 dengan sukses dan di abad kedua kelahiran NU Islam moderat dan toleran telah menjadi solusi perdamaian dunia. Secara internal, indikator sukses konsolidasi adalah selarasnya itikad (idiologi), amaliyah, fikrah (konsep berpikir) dan harakah (gerakan) dalam mengemban amanat organisasi, yakni mandat keagamaan dan kenegaraan/kebangsaan.

Senada dengan itu, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU yang juga Ketua Tim Konsolidasi Organisasi Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama, Robikin Emhas berujar, konsolidasi ini sangat penting digelar untuk memastikan Indonesia senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, NKRI dan menghargai kebhinekaan sesuai mandat kenegaraan/kebangsaan NU.

Apalagi momentum Pilpres 2019 sudah di depan mata. "NU tidak ingin momentum pilpres 2019 mendatang dimanfaatkan oleh kekuatan invisible hand untuk membajak idiologi Pancasila,” kata Robikin.

Oleh karena itu, PWNU Lampung menyambut baik konsolidasi organisasi NU di Lampung. “Kami sudah menunggu-nunggu kehadiran tim konsolidasi nasional di Lampung dan siap menerima perintah dari untuk meluruskan shof atau merapatkan,” ujar Aryanto, Sekretaris PWNU Lampung.

Bukan hanya Robikin Emhas dan Umar Syah, Andi Najmi Fu’adi Sekretaris Nasional Tim Kosolidasi Organisa Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama yang juga Wasekjen PBNU juga dalam Konsolidasi NU di Lampung. (Sumber: Radar Bangsa)