Gempa, Penetapan Tersangka dan Pudarnya Nalar Rasionalitas

 
Gempa, Penetapan Tersangka dan Pudarnya Nalar Rasionalitas

LaDUNI.ID - Indonesia kembali berduka. Pasca luluh lantahnya kota Lombok akibat hantaman gempa dahsyat yang memakan ratusan korban, kini giliran pulau Sulawesi yang mengalaminya. Kota Palu dan Donggala ditimpa musibah gempa bumi yang disusul dengan Tsunami. Kota Palu yang cantik nan eksotik luluh lantah diterjang hantaman Tsunami. Lebih dari seribu orang dipastikan meningggal dalam musibah ini, dan angka ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan proses evakuasi yang terus dilakukan oleh pemerintah dan tenaga-tenaga sosial dari berbagai kalangan.

Ditengah kesedihan ini, rakyat Indonesia disuguhi dengan sajian yang kurang elegan. Sajian yang minim rasa empati terhadap kesedihan mendalam yang tengah dirasakan saudara-saudara sebangsa di Palu dan Donggala. Sempat viral di berbagai media, statement yang mencoba mengait-ngaitkan bencana besar ini dengan penetapan status tersangka dari kepolisian pada seseorang yang dinilai melakukan tindak pidana. “Adakah itu (musibah gempa dan Tsunami)  jawaban Alloh atas kedholiman yang menimpa Gus Nur atas penetapan dirinya sebagai TERSANGKA ??”ungkapan-ungkapan senada juga banyak berseliweran di media sosial yang mencoba mengaitkan bencana besar ini dengan persoalan-persoalan yang bernuansa politis. Sebuah sikap yang menggambarkan memudarnya nalar rasionalitas dalam menyikapi sebuah bencana.

Berfikir Logis Dalam Menyikapi Bencana

Saat ini manusia hidup di era digital. Semua informasi mudah tersaji dan berada dalam genggamannya. Media sosial memiliki peran besar dalam kehidupan manusia, sehingga kondisi tersebut kerap membuat manusia mudah kehilangan akal sehatnya, terbuai arus informasi yang hilir mudik di hadapannya. Oleh sebab itu, hal penting yang harus dipertahankan adalah tetap bisa menjaga kewarasan di tengah gempuran informasi yang banyak mengandung berita menyesatkan.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN