Iip D Yahya: Rapat Akbar 1992, Ikrar Kesetiaan Warga NU pada Pancasila dan UUD 1945

 
Iip D Yahya: Rapat Akbar 1992, Ikrar Kesetiaan Warga NU pada Pancasila dan UUD 1945

LADUNI.ID, Jakarta - 26 tahun yang lalu, sungguh berkah, saya ikut gelaran Rapat Akbar di Parkir Timur Senayan.  1 Maret 1992. Dari 2 juta yang direncanakan hadir, karena pemerintah waktu itu setengah hati dan cenderung menghambat, akhirnya hanya sekitar 500 ribu yang dapat berkumpul. Padahal judulnya jelas, "Ikrar Kesetiaan Warga NU pada Pancasila dan UUD 1945". 

Butir kedua Ikrar Kesetiaan itu menegaskan, "Kami yakin, bahwa Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 adalah bentuk final negara kami. Karenanya, kami teguhkan tekad kami untuk membangun dan mempertahankan derap dan langkah pembangunan bangsa kami."

Saat itu, NU seolah sendirian mempertahankan Pancasila dan UUD 1945. Bahkan pemerintah yang punya program P4, penuh dengan curiga. Tetapi NU di bawah kepemimpinan KH Moh. Ilyas Ruhiat (Rais Aam) dan KH Abdurrahman Wahid (Ketua Umum Tanfidziyah), terus maju ke muka dengan segala konsekuensi.

Jika sekarang Pancasila & UUD 1945 tetap menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara kita, Ikrar Kesetiaan Warga NU tahun 1992 itu, menjadi salah satu tonggak penjaganya.

Maka, bila sekarang Ansor & Banser juga seolah sendirian melawan HTI, kelompok yang hendak mengganti Pancasila dan UUD 1945, itulah risiko menjadi anak ideologis NU. Tetapi yakinlah, keberkahan, doa, dan pangestu dari para ulama nahdliyin serta para awliya muassis jam'iyyah NU, akan melimpah, menjadi kekuatan yang meneguhkan dan semakin mengokohkan: li i'lai Kalimatillah hiyal Ulya. Amien .. amien .. amien ... ya Khairal Makirin.

Ket. Foto:
1. Jamaah Nahdliyyin di Parkir Timur Senayan, I Maret 1992. Harian Suara Pembaruan, 1 Maret 1992. Dok. Perpustakaan PBNU.
2. Teks Ikrar Kesetiaan Warga NU yang saat itu dibacakan oleh almagfurlah KH. Buchori Masruri, saat itu Ketua Tanfidziyah PWNU Jaawa Tengah, pencipta lagu "Perdamaian" yang dinyanyikan oleh Nasida Ria dan dipopulerkan kembali oleh GIGI. Dok. Perpustakaan PBNU.

 

Oleh: IIP D YAHYA