Biografi Ummu Athiyyah Al-Anshariyah

 
Biografi Ummu Athiyyah Al-Anshariyah
Sumber Gambar: Ilustrasi (foto istimewa)

Daftar isi Biografi Ummu Athiyyah Al-Anshariyah

1.    Riwayat Hidup
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Kisah-kisah
2.1  Memeluk Islam
2.2  Mengikuti 7 Kali Perang
2.3  Meriwayatkan Hadis

3.    Chart Silsilah Sanad

4.    Referensi

Ummu Athiyyah Al-Anshariyah merupakan wanita Anshar yang memiliki nama asli Nusaibah binti Al-Harits namun, beliau lebih dikenal dengan kunyahnya Ummu Athiyyah.

1. Riwayat Hidup

1.1 Lahir

Tidak diketahui secara pasti tempat, tanggal, bulan, dan tahun kelahirannya Ummu Athiyyah Al-Anshariyah karena minimnya sumber informasi

1.2 Wafat

Tidak diketahui secara pasti tempat, tanggal, bulan, dan tahun wafatnya Ummu Athiyyah Al-Anshariyah karena minimnya sumber informasi

2. Kisah-kisah

2.1 Memeluk Islam

Ummu Athiyyah adalah salah satu wanita Anshar yang gembira menyambut kedatangan Islam di Madinah saat pertamakalinya.

Beliau memeluk Islam dan berbai’at aqabah langsung kepada Rasulullah SAW bersama 71 wanita lainnya. Disitu beliau langsung menyatakan sumpahnya akan setia kepada Islam.

Setelah memeluk Islam Ummu Athiyyah mengabdikan hidupnya untuk berjuang di jalan Allah SWT dan taat beribadah.

Tak berhenti distu, kecintaannya atas Islam dan Rasulullah SAW setelah memeluk Islam, beliau ikut berhijrah bersama kaum laki-laki dari Yatsrib ke Makkah untuk belajar di bawah bimbingan Rasulullah SAW.

2.2 Mengikuti 7 Kali Perang

Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berperang bersama kaum muslimin menghadapi kaum musyrikin, Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha turut pula terjun dalam medan pertempuran. Tujuh peperangan beliau ikuti bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya Perang Khaibar. Dalam peperangan, beliau membuat makanan bagi pasukan, mengobati yang terluka, dan merawat yang sakit.

Beliau pula yang memandikan jenazah Zainab, putri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ummu ‘Athiyyah menceritakan kejadian waktu itu, “Salah seorang putri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal. Beliau pun menyuruh kami untuk memandikannya.

“Mandikanlah dia dengan basuhan ganjil, tiga, lima, atau lebih dari itu kalau kalian pandang perlu. Mandikan jenazahnya dengan air dicampur daun bidara, dan basuhan yang terakhir dicampur dengan sedikit kapur barus. Kalau sudah selesai, beritahu aku,” kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika kami selesai memandikan, kami memberitahu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau memberikan sarungnya pada kami. “Pakaikanlah sarung ini padanya,” kata beliau. Setelah itu, kami menjalin rambut Zainab menjadi tiga jalinan, di sisi kanan dan kiri serta di ubun-ubunnya. Lalu kami letakkan jalinan rambut itu di belakang punggungnya.”

Kisah ini memberikan pelajaran besar bagi kaum muslimin tentang tata cara memandikan jenazah. Banyak sahabat dan ulama tabi’in yang mengambil faedah dari kisah ini.

2.3 Meriwayatkan Hadis

Ummu ‘Athiyyah pula yang meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika beliau memerintahkan agar para wanita yang sedang haid turut keluar pada hari raya menuju lapangan tempat ditunaikannya shalat ‘Id bersama seluruh kaum muslimin. Juga ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang para wanita sering mengikuti jenazah. Namanya pun tercantum dalam kitab-kitab hadis.

Tak hanya ini ilmu yang diambil oleh Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha. Bahkan selain mengambil ilmu langsung dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ummu ‘Athiyyah meriwayatkan pula dari ‘Umar ibnul Khaththab. Ilmunya pun diwarisi oleh orang-orang setelahnya, di antaranya Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Muhammad bin Sirin, Hafshah bintu Sirin, dan masih banyak lagi.

3. Chart Silsilah Sanad

Berikut ini chart silsilah sanad guru Ummu Athiyyah dapat dilihat DI SINI, dan chart silsilah sanad murid beliau dapat dilihat DI SINI.

4. Referensi

  1. Al-Ishabah, Al-Hafizh Ibnu Hajar (8/437-438) Ath-Thabaqatul Kubra,
  2. Al-Imam Ibnu Sa’d (10/422-423) Siyar A’lamin Nubala`,
  3. Al-Imam Adz-Dzahabi (2/318) Tahdzibul Kamal, Al-Imam Al-Mizzi (35/315-316).
 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya