Totalitas Perjuangan KH. As’ad Syamsul Arifin dalam Membela Nahdlatul Ulama

 
Totalitas Perjuangan KH. As’ad Syamsul Arifin dalam Membela Nahdlatul Ulama
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam Buku Kharisma Kiai As’ad di Mata Umat terdapat banyak kisah tentang perjuangan KH. R. As’ad Syamsul Arifin yang terekam dengan baik.

Perjuangan Kiyai As'ad dalam membela Nahdlatul Ulama tidak pernah diragukan sedikitpun. Totalitasnya mengenai hal ini adalah bentuk ta’dhim kepada guru-gurunya yang merupakan inisiator pendirian Nahdlatul Ulama, terutama kepada Syaikhona Kholil Bangkalan dan KH. Hasyim Asy’ari. Beliau pun tercatat sebagai saksi sejarah berdirinya organisasi tersebut.

Dalam perjalanan Nahdlatul Ulama, selalu ada tantangan yang harus dihadapi sesuai masanya. Dan Kiyai As’ad tampil dengan tegas dan percaya diri dalam membela Nahdlatul Ulama lahir batin.

Dikisahkan dalam buku di atas, sebagaimana penuturan Cholid Mawardi, salah satu mantan ketua umum GP Ansor, bahwa ia pernah mendapatkan kisah langsung dari Kiyai As’ad.

Ketika KH. As’ad Syamsul Arifin melakukan kampanye di Madura, beliau tidak perlu banyak bicara. Dalam kesempatan itu, beliau sambil menenteng pedang dan celurit, lalu berkata dengan tegas;

“Kalau mau pilih NU berarti ikut saya. Yang tak ikut berarti menentang saya. Yang menentang saya, ayo berkelahi.”

Mengenai hal ini, menurut Cholid Mawardi, apa yang disampaikan Kiyai As’ad hanya sekedar guyonan saja, karena sejatinya yang lebih penting adalah ketokohan dan kehebatan yang harus ditunjukkan ketika berhadapan dengan masyarakat, khususnya di Madura. Jangan hanya pandai bicara saja, karena masyarakat butuh bukti bukan janji. Pesan Kiyai As’ad tersebut ditujukan kepada Ansor dan kaum muda NU agar mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk tampil sebagai pemimpin nasional dan mampu memimpin rakyat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN