Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 70: Kegembiraan Umat Islam di Rabiul Awal

 
Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 70: Kegembiraan Umat Islam di Rabiul Awal

Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Umat Islam di seluruh dunia bergembira dengan datangnya bulan Rabiul Awal. Pasalnya, di bulan ini, sosok panutan dan tauladan umat Islam dilahirkan yaitu Nabi Muhammad SAW. Walaupun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang kelahirannya. Ada yang berkata, ia lahir di bulan Muharram, yang lain berpendapat ia lahir di bulan Safar, sebagian lagi ada yang mengatakan ia lahir di bulan Rajab atau Ramadhan. Namun, seluruh jumhur ulama sepakat bahwa beliau lahir pada bulan Rabiul Awal (Husein Haikal:1984:55)

Muhammad, Namanya yang agung bukan hanya diabadikan dalam alquran akan tetapi terdapat pula di kitab-kitab terdahulu. Adapun bacaan yang termaktub di dalam kitab Perjanjian Lama, Kitab Ulangan 33 ayat 2:.. bahwa Tuhan telah datang dari Tursina, dan telah terbit untuk mereka Seir, kelihatannya ia dengan gemerlapan cahanyanya dari gunung Paran.

Pemahaman mereka kala itu sebagai berikut: “Gunung Paran” menurut kitab tersebut, yaitu tempat putra Nabi Ibrahim- yakni Nabi Ismail-bersama ibunya hajar memperoleh air (Zam-zam). Ini berarti tempat tersebut adalah Makkah, dengan demikian yang tercantum dalam kitab Ulangan di atas mengisyaratkan tiga tempat terpancarnya cahaya wahyu ilahi: Thur Sina tempat Musa a.s, Seir tempat Nabi Isa a.s, dan Mekkah tempat  Nabi Muhammad Saw. Sejarah membuktikan bahwa beliau satu-satunya Nabi dari Makkah.(Abbas al-‘Aqqad:1974)

Allah mengutus nabi Muhammad membawa rahmah bagi dunia bukan sebagai keburukan bagi semua orang. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku diutus sebagai rahmah dan bukanlah aku diutus sebagai laknat” (Imam Suyuthi:Jami’ Shagir:2583). Hadis lain menyebutkan: Sesunggunya saya sebagai rahmat pembawa petunjuk (Hadis yang dikeluarkan oleh Al-Hakim di dalam al-Mustadrak:100). Dua hadis tersebut mengisyaratkan bahwa Nabi Muhammad, dari lahirnya sampai meninggalnya membawa rahmah. Sebagaimana hadis Nabi Muhammad: Hidupku lebih baik dari kalian, dan matiku lebih baik dari kalian.

Syekh Yusuf Khatir menyatakan bahwa hadis-hadis yang menunjukkan rahmah nabi Muhammad membuktikan bahwa beliau sebagai nabi pembawa rahmat yang agung. Maka Allah menyuruh kita untuk senang dan gembira dengan kelahirannya yang membawa rahmah (Syekh Yusuf Khatir:1999:135). Hal tersebut termaktub dalam alquran di surat Yunus ayat 58: "Katakanlah wahai Muhammad: Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".

Tradisi menyambut kelahiran nabi Muhammad Saw disebut juga Maulid Nabi Muhammad. Tradisi tersebut mulai ada pada tahun kedua hijriah. Catatan tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa. Dalam catatan tersebut dijelaskan bahwa seorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah dan memerintahkan penduduk mengadakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad di Masjid Nabawi. Dari Madinah, Khaizuran juga menyambangi Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Makkah untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad. Jika di Madinah bertempat di masjid, Khaizuran memerintahkan kepada penduduk Makkah untuk merayakan Maulid di rumah-rumah mereka.(Journal of Islamic Studies:2004:217)
    

_______________________________________________________

Buletin Jum’at  laduni.ID edisi 70  file PDF bisa dibaca dan DOWNLOAD DI SINI
Simak Biografi KH. Idris Kamali
Simak juga inovasi Laduni.ID dalam menampilkan grafis chart silsilah murid beliau Di SINI