Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 79: Agama Rahmat yang Dinodai

 
Buletin Jumat Laduni.ID Edisi 79: Agama Rahmat yang Dinodai

Buletin Jumat Laduni.ID resmi untuk dicetak jarak jauh
Laduni.ID, Jakarta - Akhir-akhir ini betapa beratnya tugas para pendidik Islam, da'i, muballigh, dan siapa saja yang terkait dengan penyiaran Islam. Mereka itu setiap hari menjelaskan tentang keindahan ajaran Islam, baik yang bisa dibaca dari al Qur'an, hadits nabi, maupun tatanan masyarakat yang diwarnai oleh ajaran itu. Siapapun yang menjalankan ajaran Islam, maka pikirannya akan cerdas, hatinya semakin mulia, dan perilakunya semakin terpuji.

Ajaran Islam yang indah itu, sehari-hari dijelaskan oleh para pendidik Islam, da'i, muballigh, ulama', dan lain-lain, baik di masjid, sekolah, pengajian terbatas maupun pengajian umum, atau bahkan lewat media lainnya. Contoh-contoh kehidupan yang indah itu berhasil diberikan dengan mudah. Para petugas penyiar Islam itu dipercaya oleh karena mereka juga mampu menjalankan kehidupan sehari-hari atas dasar ajaran Islam, sekalipun misalnya tidak sempurna, namun masih menunjukkan adanya konsistensi dengan ajaran yang sehari-hari disampaikan.

Akan tetapi pada akhir-akhir ini, tatkala oknum orang Islam melakukan tindakan yang bersebrangan dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi cinta, kasih sayang dan kemanusiaan atau di lingkungan orang Islam misalnya, partai politik yang memasang label Islam, lembaga pendidikan Islam, dan bahkan elite agama yang semula dikenal sebagai perceramah dan pembela Islam, ternyata terkena kasus yang tidak seharusnya terjadi, Maka, hal ini menjadi pukulan berat bagi Islam itu sendiri.
 
Atas peristiwa itu, maka keindahan, kemuliaan dan rahmat ajaran Islam ternodai dan tertutupi oleh perilaku umatnya sendiri. Ketika pendidik, mubaligh, atau ulama menjelaskan tentang ajaran Islam yang indah itu, sementara orang lain mempertanyakan korelasinya ajaran itu dengan kasus-kasus yang dilakukan oleh oknum orang Islam atau tokoh agama itu sendiri. Persoalan itu bukan sederhana, tetapi sangat mendasar dan bersifat prinsip. Ajaran yang rahmah itu, dinodai dengan perilaku buruk umatnya sendiri.

Agama diturunkan Tuhan dengan spirit cinta dan kasih sayang bagi umat manusia demi kebahagiaan dan kesejahteraan hidup mereka. Aturan-aturan dan kode etik agama yang acapkali terasa berat untuk dijalankan, sebenarnya tidak terlepas dari spirit cinta dan kasih sayang ini. Oleh karenanya, agama menjadi bukti nyata kasih dan sayang Tuhan kepada manusia agar mereka memiliki tujuan yang lurus dan baik (al-ṣirāt al-mustaqīm) dalam menjalankan hidup dan kehidupan yang keras ini sehingga tidak tersesat, tidak liar dan tidak hidup kacau-balau karena tidak adanya aturan dan hukum. Maka, menjadi terang bahwa tidak ada agama yang mengajarkan teror, kekerasan, permusuhan, peperangan dan tindakan-tindakan zalim lainnya yang bertentangan dengan cinta, kasih sayang dan kemanusiaan.

Islam merupakan agama yang diyakini, dianut, dipelajari kemudian diamalkan secara makna istilah hingga pengertian dan ajaranya mengarah pada sebuah karakter dasar yakni keselamatan dan kedamaian. Islam bukan berarti berambisi untuk mencapai keselamatan dan kedamaian dunia dan akhirat diri sendiri, akan tetapi keselamatan dan kedamaian juga terhadap orang lain.

 

 

Semoga bermanfaat

_______________________________________________________

Buletin Jum’at  laduni.ID edisi 79  file PDF bisa dibaca dan DOWNLOAD DI SINI
Simak Biografi KH. Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri (Mama Sempur)
Simak juga inovasi Laduni.ID dalam menampilkan grafis chart silsilah guru beliau Di SINI