Ziarah di Makam KH. Ahmad Bushaeri, Pendiri Pesantren Tarbiyatul Wildan Nihayatul Amal Rawamerta Karawang

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam KH. Ahmad Bushaeri, Pendiri Pesantren Tarbiyatul Wildan Nihayatul Amal Rawamerta Karawang

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - KH. Ahmad Bushaeri dikenal sebagai seorang ulama dan tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh di Karawang pada abad ke-20. KH. Ahmad Bushaeri adalah seorang ulama yang memimpin salah satu pondok pesantren di Karawang yang bernama pondok pesantren Nihayatul Amal.

Profil

KH. Ahmad Bhusaeri beliau adalah anak kedua dari enam bersaudara hasil dari pernikahan H. Musa bin Salwa dengan Hj.Syafi’ah binti ramunah beliau dilahirkan pada tahun 1923 masehi. Sukamerta adalah sebuah perkampungan yang termasuk salah satu desa dari kecamatan Rawamerta kabupaten karawang. Penduduknya dari dahulu sangat bersahaja dan religius. Hal itu merupakan karakter sebuah masyarakat pedesaan yang di kelilingi oleh persawahan atau lebih terkenal dengan lumbung padi ya. Surya demikian nama kecil KH. Ahmad Bhusaeri lahir dan di besarkan dalam lingkungan keluarga agamis.

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. H. Musa
  2. KH. Raden Dimyati Sukamiskin
  3. KH. Tubagus Ahmad Bakri Sempur
  4. KH. Marjuki Dahlan Lirboyo
  5. KH. Mahrus Ali Lirboyo

Lokasi Makam

Beliau wafat pada 2006, makam KH. Ahmad Bhusaeri berada di Komplek pemakaman keluarga pondok pesantren Nihayatul Amal, Rawamerta, Karawang.

Haul

Haul KH. Ahmad Bushaeri diperingati setiap tahun sekali, haul beliau jatuh pada bulan Sya'ban untuk tanggal peringatan haul oleh pihak keluarga besar pesantren Tarbiyatul Wildan Nihayatul Amal Rawamerta.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Bushaeri banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Karawang saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek Pemakaman pesantren Tarbiyatul Wildan Nihayatul Amal Rawamerta.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. Ahmad Bushaeri, dimudahkan dalam mencari ilmu, dimudahkan dalam Cita-citanya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah

Peninggalan

Pondok Pesantren
Pondok Pesantren Tarbiyatul Wildan (PPTWNA)berdiri pada tahun 1992. Dengan latar belakang banyaknya anak Karawang dan Sekitarnya belajar (mondok) Al-Qur’an ke Sidayu Gresik Jawa Timur. Atas saran dan amanat Pengasuh umum Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan, KH. Muhammad bin Shofwan, “Lebih baik buka cabang saja di Karawang supaya tidak perlu jauh-jauh ke Jawa Timur lagi” kurang lebih itulah yang diucapkan beliau kepada KH. Mamduh Mastari yang ketika itu selaku Ketua rombongan ke Gresik dari Karawang.

Dengan bimbingan dan asuhan KH. Ahmad Bushaeri Selaku Pengasuh Umum Pesantren Nihayatul Amal yang ada di desa Sukamerta Rawamerta Karawang, juga sebagai guru dari KH. Mamduh Mastari. Maka, dibangunlah Pondok Pesantren Tk Tarbiyatul Wildan yang diresmikan oleh KH. Abdul Muqsith.

Pertama kali hanya Asrama Al-Gozwah yang dibangun dengan tenaga pengajar lulusan langsung dari Sidayu Gresik sebanyak 11 orang dengan 40 santri petama. Sampai sekarang, 2010, Tarbiyatul Wildan sudah berkembang pesat mulai dari TK, MI, SMP sampai tingkat SMK. Dengan tempat tinggal sebanyak 10 asrama TK, 7 Asrama MI dan 2 Asrama SMP dan 1 Asrama SMK.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Karawang di antaranya:
Bolu Kijing, Semprong, Rangginang Ketan, Serabi Hijau, Kerupuk Gendar, Kerupuk Bontot, Gandasturi, Kawista madu, Gegeplak Karawang