Hadis Imam Muslim No. 4968 : Diterimanya taubat orang yang membunuh banyak manusia

 
Hadis Imam Muslim No. 4968 : Diterimanya taubat orang yang membunuh banyak manusia

Hadis Imam Muslim No. 4968 : Diterimanya taubat orang yang membunuh banyak manusia

No: 4968
Kitab: TAUBAT
Bab: Diterimanya taubat orang yang membunuh banyak manusia

حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا الصِّدِّيقِ النَّاجِيَّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ نَفْسًا فَجَعَلَ يَسْأَلُ هَلْ لَهُ مِنْ تَوْبَةٍ فَأَتَى رَاهِبًا فَسَأَلَهُ فَقَالَ لَيْسَتْ لَكَ تَوْبَةٌ فَقَتَلَ الرَّاهِبَ ثُمَّ جَعَلَ يَسْأَلُ ثُمَّ خَرَجَ مِنْ قَرْيَةٍ إِلَى قَرْيَةٍ فِيهَا قَوْمٌ صَالِحُونَ فَلَمَّا كَانَ فِي بَعْضِ الطَّرِيقِ أَدْرَكَهُ الْمَوْتُ فَنَأَى بِصَدْرِهِ ثُمَّ مَاتَ فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلَائِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلَائِكَةُ الْعَذَابِ فَكَانَ إِلَى الْقَرْيَةِ الصَّالِحَةِ أَقْرَبَ مِنْهَا بِشِبْرٍ فَجُعِلَ مِنْ أَهْلِهَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَ حَدِيثِ مُعَاذِ بْنِ مُعَاذٍ وَزَادَ فِيهِ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَى هَذِهِ أَنْ تَبَاعَدِي وَإِلَى هَذِهِ أَنْ تَقَرَّبِي


Telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah bin Mu'adz Al 'Anbari telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah bahwasanya ia mendengar Abu Ash Shiddiq An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwasanya ada seorang laki-laki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, lalu ia bertanya apakah masih ada pintu taubat untuknya?" kemudian ia menemui seorang rahib dan bertanya kepadanya. Dia menjawab; 'Tidak ada pintu taubat untukmu.' Lalu ia membunuh rahib tersebut. Kemudian ia terus bertanya, hingga keluar dari desanya menuju desa yang lain yang di dalamnya terdapat orang-orang shalih. Namun ketika di tengah perjalanan, ajal menjemputnya. Ia pun meninggal dalam keadaan telungkup."Lalu Malaikat rahmat dan Malaikat azab saling berebut, setelah diukur jarak perjalanannya ternyata ia lebih dekat sejengkal dengan desa yang baik, maka ia pun digolongkan sebagai penghuni desa tersebut. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu 'Adi Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Qatadah dengan sanad ini seperti hadits Mu'adz bin Mu'adz di dalamnya ada tambahan; 'Maka Allah mewahyukan kepada desa ini untuk menjauh sedangkan ke desa yang satunya lagi diperintahkan agar mendekat.'



Sumber:
Buku Terjemah Shahih Muslim Lengkap
Penulis Imam Abul Husain Muslim bin Al-Hallaj Al-Qusyairi An-Naisaburi (Imam Muslim)