Ziarah di Makam KH. Bachri Basyiron, Hafidzul Qur’an di Usia Senja

 
Ziarah di Makam KH. Bachri Basyiron, Hafidzul Qur’an di Usia Senja
Sumber Gambar: ptqa_annur_pati, Ilustrasi Laduni.ID

Daftar Isi:
1. Profil
2. Guru-Guru
3. Lokasi Makam
4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani
5. Oleh-oleh
6. Referensi

1. Profil
KH. Bachri Basyiron lahir pada tahun 1928 M, beliau merupakan putra ke tiga dari enam bersaudara dari pasangan Kyai Basyiron dengan ibu Nyai Kasini.

KH. Bachri mengawali pendidikannya di Madrasah Miftahul Huda selama enam tahun dibawah asuhan KH. Sholeh Amin, Tayu Wetan. Setelah lulus dari madrasah KH. Bachri melanjutkan ke pesantren di Kajen, Pati di bawah asuhan KH. Abdullah Thohir Nawawi selama tiga tahun.

KH. Bachri, merupakan sosok santri yang tidak puas belajar ilmu agama. Setelah mondok di Tayu beberapa waktu lamanya, beliau melanjutkan belajar ilmu agamanya di Kajen-Pati.

Lalu, melanjutkan lagi mondok di Lasem Rembang di bawah bimbingan KH. Ma’shum Lasem, Rembang. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, asuhan KH. Ahmad Rukyat selama tiga tahun. KH. Bachri melanjutkan pendidikannya di Pesantren Benda Kerep. Sebelum akhirnya berguru kepada KH. Abbas Buntet Cirebon.

Pada tahun 1953 tepat diusia 25 tahun KH. Bachri pulang ke rumah, kemudian beliau menikah dengan Nyai Hj. Maslichah keponakan KH. Abdullah Salam Kajen.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN