Ustaz Ma'ruf Khozin : Meredam Perbedaan

 
Ustaz Ma'ruf Khozin : Meredam Perbedaan

LADUNI.ID - Perbedaan pendapat adalah sebuah kepastian. Tidak cocok dengan ketua partai maka keluar dan membikin partai sendiri. Kalah dalam pilkada lalu mengajukan pemekaran, akhirnya terpilih sebagai kepala daerah dan seterusnya. Perbedaan adalah tabiat manusia. Ranah agama pun terkadang menjadi bagian dari perbedaan pendapat.

Maka kita tengok sebagian Sahabat sepeninggal Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang masih tetap menjaga kebersamaan dengan menghormati perbedaan:

قال ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ: «ﺻﻠﻴﺖ ﻣﻊ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ، ﻭﻣﻊ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ، ﻭﻣﻊ ﻋﻤﺮ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ، ﺛﻢ ﺗﻔﺮﻗﺖ ﺑﻜﻢ اﻟﻄﺮﻕ» ﻗﺎﻝ اﻷﻋﻤﺶ: ﻓﺤﺪﺛﻨﻲ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ﺑﻦ ﻗﺮﺓ، ﺃﻥ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺻﻼﻫﺎ ﺑﻌﺪﻫﺎ ﺃﺭﺑﻌﺎ. ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ: ﻋﺒﺖ ﻋﻠﻰ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﺗﺼﻠﻲ ﺃﺭﺑﻌﺎ؟ ﻓﻘﺎﻝ: اﻟﺨﻼﻑ ﺷﺮ

Abdullah bin Mas'ud berkata: "Saya shalat bersama Nabi shalallahu alaihi wasallam (di Mina) sebanyak 2 rakaat (qashar), bersama Abu Bakar 2 rakaat dan Umar 2 rakaat. Lalu aku memilih jalan yang berbeda dengan kalian". A'masy berkata dari Muawiyah bin Qurrah bahwa Ibnu Mas'ud shalat 4 rakaat bersama Utsman: "Kamu mencela Utsman tapi kamu shalat 4 rakaat?" Ibnu Mas'ud menjawab: "Berbeda pendapat adalah keburukan" (HR Baihaqi dan Abu Dawud)

Dari hadis ini sebagian ulama berpendapat:

ﻗﺎﻝ: ﻭﻳﺴﻮﻍ ﻟﻹﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺘﺮﻙ اﻷﻓﻀﻞ ﻷﺟﻞ ﺗﺄﻟﻴﻒ اﻟﻘﻠﻮﺏ ﻭاﺟﺘﻤﺎﻉ اﻟﻜﻠﻤﺔ، ﺧﻮﻓﺎ ﻣﻦ اﻟﺘﻨﻔﻴﺮ

Boleh bagi seseorang untuk meninggalkan sesuatu yang afdol (utama) untuk merekatkan hati dan bersatunya umat, khawatir mereka tercerai berai (Al-Hafidz Az-Zaila'i, Nashb Ar-Rayah 1/328)