Nasehat Ulama Ini Sangat Menggugah untuk Peserta Pesta Demokrasi Pasca Pemilu

 
Nasehat Ulama Ini Sangat Menggugah untuk Peserta Pesta Demokrasi Pasca Pemilu

LADUNI.ID, ACEH- Waled Munir Kiran yang merupakan salah seorang ulama senior Aceh berpesan agar para kontestan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 harua siap dan berlapang dada menerima kekalahan dan tak sombong atau angkuh jika meraih kemenangan.  

Ketua Tastafi Pidie Jaya mengatakan pada hakikatnya kemenangan baik Caleg DPRK,DPR Propinsi, DPR RI dan DPD maupun presiden merupakan kemenangan bangsa Indonesia secara umum, bukan hanya kemenangan satu kelompok dan satu kubu. 

“Insya Allah,siapapun yang berhak menjadi anggota dewan mulai daerah hingga senayan maupun pemenang di Pilpres, nomor satu atau nomor dua, masyarakat tidak akan ada masalah dengan itu, dan masyarakat harus menerima itu dengan lapang dada," lanjut pimpinan Dayah Babul Ilmi Asy-Syafi'iyah Kiran itu menanggapi fenomena pasca pencoblosan Pileg dan Pilpres kepada laduni.id, Kamis, (18/4/2019).

Selanjutnya, Waled mengatakan dan salah satu hal yang sangat mengkhawatirkan para kandidat politik yang stres dan tidak bisa menerima kekalahan. Solusinya, dia menyarankan agar mereka tidak terlalu terfokus pada nikmat dunia dan niatkan usaha tersebut sebagai tabungan akhirat. 

“Yang saya takutkan pascapemilu, justru elite politik yang merasa dirugikan karena sudah mengeluarkan uang banyak namun kalah, maka saya harapkan mereka tidak mementingkan urusan dunia dibanding akhirat,” ujarnya.

Sosok ulama yang menjadi penasehat di berbagai lembaga keagamaan pemerintah itu memberi contoh dimana baginda, Rasulullah SAW mewanti-wanti umatnya tentang penyakit wahn atau cinta dunia tapi takut mati. 

“Kita masyarakat harus saling diingatkan agar jangan terlalu mendahulukan urusan dunia di atas urusan akhirat. Jadi kita harus ada di tengah tengah, wasatiyah minimalnya kalaupun tidak lebih mengutamakan akhirat diatas segalanya,” jelasnya

Lebih  lanjut, Waled menambahkna pileg dan pilpres ini sebagai ujian menguji keimanan kita baik sebagai peserta pesta demokrasi rakyat maupun masyarakat.

" Kita yang belum saatnya mendapatkan keberuntungan baik di tingkat caleg maupun pilpres itu menandakan Allah belum saatnya memberikan amanah itu kepada kita. Belum mendapatkan keneruntungan tahun ini alias gagal juga menjadi ujian kita peserta pesta demokrasi rakyat dan masyarakat untuk menerima dengan lapang dada.. Skenario Allah itu lebih mulia dan sudah terukur dengan sangat baik, maka terimalah dengan lapanga dada,masihkan kita melawan takdir-Nya," ulasnya dengan nada menasehat  itu.

Sedangkan mereka  yang telah berusaha dengan bersusah payah dan mengeluarkan finansial yang tidak sedikit demi tercapainya sebuah harapan itu, Waled menyebutkan setiap perjuangan bukan dilihat dari hasilnya saja namun sejauah mana proses dan tingkat usaha yang dilakoninya.

" Allah dan Rasul itu sangat menghargai sejauhmana kesungguhan dan ketekunan usaha kita, keberhasilan dan kesuksesan hanya milik yang terbaik, jelasnya hanya dimiliki pihak tertentu saja, sedangkan usaha dan ketekunan itu bisa dimiliki oleh semua. Tidak mungkin presiden atau caleg itu sang juaranya semuanya," paparnya.

Terakhir waled mengamanahkan dan menyarakan seluruh masyarakat untuk dapat menjaga tata krama dan sopan santun saat merayakan pesta demokrasi esok.  

“Rasa kecewa dan rasa gembira mungkin akan bercampur disitu semua pasca pemilu. Maka niatkan siapun yang terpilih itu yang terbaik demi kemajuan rakyat dan negeri ini, agar ,” tutupnya yang juga pimpinan Dayah Baitul Amal Pidie Jaya itu.