Allah Hadiahkan Istana Bagi Orang yang Berdamai dan Memaafkan

 
Allah Hadiahkan Istana Bagi Orang yang Berdamai dan Memaafkan

LADUNI.ID, Jakarta - Saat Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan para sahabatnya.  Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya.

Umar r.a. yang berada di situ, bertanya, "Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah?"

Rasulullah SAW menjawab, "Aku diberitahu malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT."

Seorang dari keduanya mengadu kepada Allah sambil berkata: "Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku."

Kemudian Allah SWT berfirman, "Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun?"

Lalu orang itu berkata, "Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya."

Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca. Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis. Lalu, beliau Rasulullah berkata:

"Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosanya."

Rasulullah SAW kemudian melanjutkan kisahnya:

Lalu Allah berkata kepada orang yang mengadu tadi: "Sekarang angkat kepalamu".

Orang itu mengangkat kepalanya seraya berkata:

"Ya Rabb, aku melihat di depanku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas dan perak bertahtakan intan berlian. Istana-istana itu untuk Nabi yang mana, ya Rabb? Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb? Untuk Syuhada yang mana, ya Rabb?"

Lalu Allah SWT berfirman, "Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya."

Orang tersebut lantas bertanya, "Siapakah yang  mampu membayar harganya, ya Rabb?"

Allah berfirman: "Engkau pun mampu membayar harganya."

Orang itu terheran-heran, sambil berkata, "Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?"

Kemudian Allah berfirman: "Caraya, engkau maafkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku."

Lalu orang tersebut berkata, "Ya Rabb, kini aku memaafkannya."

Allah kemudian berfirman: "Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu."

Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah SAW bersabda: "Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian SALING BERDAMAI dan MEMAAFKAN. Sesungguhnya Allah mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin."


(Hadits yang di riwayatkan oleh Imam al-Hakim, dengan sanad yang shahih)