Puasa Ramadhan Membuat Otak Cerdas

 
Puasa Ramadhan Membuat Otak Cerdas
Sumber Gambar: Tribun Yogya

LADUNI.ID, Jakarta - Puasa Ramadhan, selain sebagai kewajiban agama bagi umat Islam, juga telah lama dianggap sebagai waktu yang baik untuk meningkatkan kesehatan mental dan spiritual. Salah satu manfaat yang mungkin kurang dikenal adalah kemampuannya untuk meningkatkan kecerdasan otak. Puasa Ramadhan melibatkan praktik menahan diri dari makanan dan minuman dari fajar hingga matahari terbenam, yang memaksa tubuh untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan. Hal ini dapat memberikan rangsangan positif bagi otak.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ ....

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).....

Ayat ini menegaskan pentingnya puasa Ramadhan sebagai salah satu cara Allah memberikan petunjuk kepada manusia, termasuk pengembangan kecerdasan.

Selama berpuasa, tubuh mulai menggunakan cadangan energi yang tersimpan, seperti gula darah dan glikogen di hati. Ketika cadangan ini habis, tubuh beralih ke proses yang disebut ketosis, di mana lemak diubah menjadi keton sebagai sumber energi. Ketosis telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi kognitif, termasuk peningkatan konsentrasi dan daya ingat. Dengan demikian, selama bulan Ramadhan, otak mungkin mengalami peningkatan aktivitas dan efisiensi.

Selain itu, puasa juga dapat mempengaruhi neurotransmiter dalam otak, seperti serotonin, yang berperan dalam mengatur suasana hati dan kesejahteraan emosional. Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan yang teratur, seperti yang ditemukan selama puasa Ramadhan, dapat meningkatkan kadar serotonin. Peningkatan serotonin dapat menghasilkan perasaan kesejahteraan yang lebih baik dan mengurangi risiko depresi serta kecemasan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Sejumlah studi ilmiah telah menemukan bahwa puasa Ramadhan dapat meningkatkan kinerja kognitif, termasuk daya ingat, konsentrasi, dan kecepatan pemrosesan informasi. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal-jurnal medis seperti "Neuroscience Letters" dan "Psychoneuroendocrinology" menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan aktivitas otak dan memperbaiki fungsi kognitif dengan mempengaruhi sistem saraf pusat dan hormon-hormon tertentu.

Bulan puasa adalah bulan yang penuh rahmat dan barakah yang sangat luar biasa, meskipun dalam menjalankan ibadah puasa kita menahan lapar dan haus. Namun demikian, menurut Habib Lutfi Bin Yahya dari Pekalongan bahwa puasa terdapat banyak manfaat baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani.

"Dalam satu tahun terdapat 11 bulan yang tidak pernah kita lakukan membersihkan pencernakan. Jika mandi, wudlu, dan bersuci kita lakukan setiap hari. Maka dengan puasa ramadhan, pencernaan menjadi bersih dan menghasilkan butiran-butiran darah yang baik, dan selanjutnya mengaliri sel-sel dalam tubuh dan otak, sehingga menghasilkan kecerdasan dan pikiran-pikiran yang baik”.

Apa yang telah kita lakukan selama bulan puasa, bisa dibawa di luar puasa sepanjang tahun dengan tetap mahabbah kepada Allah SWT, Rasulullah, para ulama, para ahlul bait, khususnya cinta kepada fakir miskin,” pesan Habib Luthfi.

Dengan demikian, puasa Ramadhan bukan hanya latihan spiritual, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan otak. Dengan mengatur pola makan dan merangsang aktivitas otak, puasa Ramadhan dapat meningkatkan kecerdasan otak dan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa puasa telah menjadi bagian penting dari tradisi keagamaan dan kesehatan bagi umat Islam di seluruh dunia.[]


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 5  Mei 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________
Editor: Rozi