ISIS Bisa Merekrut Lebih Banyak Wanita ke Jihadi Front-Line, Kata Laporan Keamanan UE

 
ISIS Bisa Merekrut Lebih Banyak Wanita ke Jihadi Front-Line, Kata Laporan Keamanan UE

LADUNI.ID,  Perekrutan dan penggunaan perempuan oleh Negara Islam untuk mendukung tujuan ekstremisnya dapat membuka jalan bagi peran garis depan yang lebih besar bagi perempuan dalam kelompok-kelompok jihad di masa depan, kata badan kepolisian Uni Eropa dalam sebuah laporan yang diterbitkan Jumat. .
Dalam laporan setebal 34 halaman berjudul "Propaganda Wanita di Negara Islam," Europol mengatakan, "jihad perempuan secara termotivasi secara ideologis seperti rekan-rekan pria mereka dan rasa pemberdayaan mereka terletak pada kontribusi pada pembangunan sebuah negara Islam."

Ini menyimpulkan bahwa "banyak contoh" perempuan, yang melakukan serangan ekstrimis atau ditangkap secara preventif, "membuktikan bahwa perempuan bersedia menggunakan kekerasan jika ideologi memungkinkan mereka untuk melakukannya. Untuk saat ini, ini belum menjadi peran mereka, tetapi keseimbangan ini dapat dengan mudah berubah sesuai dengan kebutuhan strategis dan perkembangan organisasi di lapangan. "

Laporan itu muncul di tengah kekhawatiran tentang risiko yang ditimbulkan oleh para pejuang asing, termasuk wanita, yang kembali ke rumah mereka di Eropa setelah jatuhnya kekhalifahan Negara Islam bergaya gadungan di Suriah dan Irak.

Direktur Eksekutif Europol Catherine De Bolle mengatakan bahwa 15% orang yang dihukum karena “tuduhan jihad terorisme” di UE pada 2018 adalah perempuan.

Penulis laporan mempelajari propaganda yang menargetkan wanita, tetapi juga menyebutkan wanita yang mengambil peran aktif dalam pertempuran Islam, mengatakan mereka kadang-kadang digunakan untuk mempermalukan pria untuk mengambil bagian dalam perjuangan bersenjata kelompok itu.

Laporan itu mengutip sebuah contoh dari publikasi Negara Islam yang memuji tiga wanita yang menyerang kantor polisi di Mombasa, Kenya, pada tahun 2016 dan bertanya apa yang salah dengan pria yang "meletakkan pedang mereka."

Pada puncaknya, pada 2014-15, IS mengendalikan wilayah seukuran Inggris di seluruh Suriah dan Irak dan meluncurkan serangkaian serangan di seluruh dunia.

Pada bulan Maret, pasukan yang didukung AS menyatakan kemenangan atas IS, tetapi afiliasi kelompok itu di Semenanjung Sinai Mesir, Afghanistan dan negara-negara lain terus menimbulkan ancaman, dan ideologi kelompok itu telah mengilhami apa yang disebut serangan serigala tunggal yang memiliki sedikit hubungan untuk kepemimpinannya.

Baca Juga

1. China, Rusia, Mongolia Bersumpah untuk Memperkuat Kerja Sama Trilateral

2. AS Disuruh Berhenti Mencampuri Urusan Hong Kong

3. China Siap Bergabung dengan India untuk Kemitraan Pembangunan yang Lebih Dekat