Sebanyak 17 Orang Tewas Akibat Bangunan Runtuh di Kamboja
LADUNI.ID, Kamboja - Kamboja merupakan suatu negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Pekan ini, dilaporkan telah terjadi kecelakann kerja di sebuah resor milik China di Kamboja yang runtuh dalam masa konstruksi dan mengakibatkan 17 orang meninggal dunia. Bangunan itu runtuh pada Sabtu (22/6), di sebuah resor kasino yang berlokasi di kota pesisir Sihanoukville.
Hingga Kini, petugas penyelamat masih terus melakukan operasi mencari korban di bawah puing-puing reruntuhan bangunan. Tercatat, dalam insiden ini terdapat 17 orang meninggal dunia, dan 24 korban lainnya luka-luka. Hal ini sebagaimana dilansir AFP, Minggu (23/6), .
Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja, menuturkan bahwa salah satu faktor insiden ini adalah kelalaian. Namun demikian, para investigator terus menyelidiki penyebab sebenarnya peristiwa runtuhnya properti milik China ini.
Hun Sen juga mengungkapkan "Tragedi bangunan runtuh di Provinsi Preah Sihanouk sangat menyakitkan untuk bangsa kita, terutama untuk para keluarga yang kehilangan. Namun, pemerintah akan memberikan kompensasi bagi setiap keluarga sebesar US$10,000."
Terkait insiden ini, pihak polisi telah menahan 4 rang, diantaranya adalah : pemilik gedung yang merupakan warga negara Cina, kepala perusahaan konstruksi, dan kontraktor. Kemudian, seorang pemilik tanah juga ikut di panggil ke kantor polisi guna memberi keterangan terkait kecalakaan tersebut.
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...