Musuh Itu Jangan Dicaci dan Dilawan

 
Musuh Itu Jangan Dicaci dan Dilawan

LADUNI.ID,Aceh - Kita sebagai khalifah di muka bumi ini dalam interaksi kehidupan sehari-hari selalu ada tantangan dan hambatan bahkan sosok yang dikenal dengan musuh dan semua orang pasti punya musuh. Namun bagaimanapun juga, kita harus tahu cara menghadapi musuh agar dia tidak mengusik hidup  sehingga Kita bisa hidup dengan tenang dan aman. 

Kita harus memulai dari belajar memahami musuh , mengenyahkannya, dan mempertahankan diri dari musuh jika memang perlu jangan pernah lukai dan caci mereka.  Analisis cara musuh menyalahkan kita agar bisa tahu cara agar bisa membalasnya tanpa harus melukainya.

Siapa yang berteman atau berasosiasi dengan musuh Kita ? Apa minatnya? Apa yang selalu diinginkan musuh ? Pelajari motif musuh dan apa saja kesulitan yang dimilikinya. Bagaimana kehidupan musuh di sekitar kita ? Dari mana musuh  berasal? Intinya, lakukan penelitian dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu.

Salah seorang guru besar asal Sumatera Utara dalam sebuah dialog ringan dan bincang dengannya, ia mengatakan musuh itu jangan dicaci dan memusuhinya. 

Sebagai contoh lebih dekat saat ini "musuh" Islam menciptakan game yang ujungnya bisa melalaikan generasi kita dan melahirkan banyak efek negatif. Kita harus mampu melahirkan ide kreatif yang semisal dimana game tersebut kontet dakwah dan memberikan nilai positif kepada generasi penerus. 

"Musuh itu jangan dicaci dan dibenci, serta melawannya tetapi berbuatlah seperti musuh dengan visi dan misi yang seirama dengan kita yang mampu melahirkan nilai positif" demikian diantara esensi  poin yang disampaikan Prof. Dr. Mohammad Husnan Lubis, MA guru besar yang berasal dari Universitas ternama di Sumatera Utara.

Gubes yang akrab dengan guyonan nyentriknya plus logat kedaerahannya berharap lahirnya semacamnya jurusan semacam dunia aminasi yang mampu menjawab tantangan musuh modern tanpa harus mencacinya. 

Jelaslah apa yang diungkapkan Gubes itu menjadi catatan kita menghadapi masyarakat era industri 4.0 dewasa ini  Semakin kita memusuhinya mereka akan sakit hati dan tetap berencana akan terus membalasnya bahkan mereka akan terus membesar dalam metamorfosisnya yang berkesinambungan.