Rudal Buatan Rusia Melesat ke Siprus Yunani

 
Rudal Buatan Rusia Melesat ke Siprus Yunani

LADUNI.ID, Selasa (2/7), rudal itu jatuh di wilayah Vouno, sekitar 20 kilometer dari Ibu Kota Nicosia yang dikuasai pemerintah Siprus Yunani. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena misil itu jatuh di lahan kosong perbukitan dan menyebabkan tumbuhan di sekitar lokasi kejadian terbakar.

Rudal buatan Rusia jatuh dan meledak di wilayah Siprus yang dikuasai Turki. Diduga misil itu adalah imbas dari pertikaian antara Israel dan Suriah yang terlibat saling serang pada Minggu (30/6) pekan lalu.

"Menurut hasil tinjauan itu adalah rudal buatan Rusia, yang merupakan bagian dari sistem pertahanan udara yang digunakan untuk menghadapi serangan terhadap Suriah, tetapi tidak mengenai sasaran dan jatuh di wilayah kami setelah menempuh jarak maksimal," demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Siprus Turki, Kudret Ozersay, melalui akun Facebook.

Menurut Ozersay, para tentara yang memeriksa tidak menemukan kawah yang biasanya terbentuk akibat tumbukan rudal. Dia menduga rudal itu terlebih dulu meledak di udara kemudian serpihannya jatuh.

Ozersay mengatakan suara ledakan rudal itu juga terdengar hingga beberapa kilometer. Saksi menyatakan mereka melihat ada cahaya di langit disusul tiga suara dentuman. Menurut Ozersay, aparat kini terpaksa mengungsikan sejumlah penduduk yang berada di desa di kawasan pegunungan itu.

Peristiwa ini terjadi untuk pertama kali di Siprus. Hal ini membuat mereka terimbas konflik yang terjadi di Timur Tengah, meski terpisah lautan. Negara itu juga berada sebelah barat Suriah.

Dalam pertempuran pada Minggu pekan lalu, pesawat tempur Angkatan Udara Israel menembakkan sejumlah roket terhadap beberapa sasaran di kota Homs, Suriah. Jaraknya sekitar 310 kilometer dari Nicosia.

Militer Siprus Yunani menganalis , Andreas Pentaras, dari serpihan itu dia memperkirakan jenis rudal itu adalah S-200 buatan Rusia. Jarak tempuh maksimal misil itu sekitar 410 kilometer.

"Dari gambar potongan sayap rudal, terlihat tulisan Rusia, jadi itu diduga buatan Rusia. Suriah menggunakan persenjataan dari Rusia," kata Pentaras yang merupakan pensiunan jenderal.

MenurutPentaras ada kemungkinan rudal itu meleset karena terkena perangkat pengacak sinyal. Sedangkan analis geopolitik Siprus lainnya, Zenonas Tziarras, tidak terlalu yakin rudal yang jatuh itu adalah S-200.