Berinfak Sebelum Datangnya Ajal

 
Berinfak Sebelum Datangnya Ajal

LADUNI.ID, Jakarta - Allah SWT memerintahkah kepada setiap diri manusia mukmin agar menginfakkan sebagian harta yang mereka miliki, baik untuk kepentingan keluarga, kepentingan masyarakat, atau pun kepentingan lainnya, sebagaima Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ ۗ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah, 02:254).

Ayat ini mengingatkan kita semua agar jangan sampai menahan infak yang harus diberikan kepada mereka yang berhak, sehingga datang suatu masa, yang pada saat itu tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada pula syafaat atau pertolongan. Saat-saat seperti ini sering diterjemahkan dengan datangnya hari kiamat, sebenarnya bukan hanya itu saja. Saat-saat seperti itu di mana tidak terjadi lagi transaksi jual beli, persahabatan dan pertolongan satu sama lain, dan tidak ada yang memberikan bantuan, terjadi juga pada saat kita menghadapi akhir hayat kita. Bukankah semua harta yang kita miliki, semua perusahaan yang ada pada tangan kita, semua persahabatan dan semua anak-anak kita, tidak akan mampu menebus kematian kita.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN