Dan Guru Kita Pun Bercanda

 
Dan Guru Kita Pun Bercanda

LADUNI.ID - Hari Rabu pagi ini, 18/09/2019, saya mendapat berkah dan kegembiraan yang wajib saya syukuri. Saat sarapan pagi sambil berbincang ringan dengan Prof. Dr. Komaruddin Hidayat dan Mas Ulil Abshar Abdalla, tiba-tiba guru kita, mufasir kebanggaan Bangsa Indonesia, Prof. Dr. Quraish Shihab, M.A., beserta isteri dan puteri beliau sudah berada di restoran Double Tree Hilton, Cikini, Jakarta. Beliau yang juga akan sarapan pagi, segera kami persilakan untuk bergabung satu meja. Dengan wajah berseri, mengekspresikan kebahagiaan, beliau berkenan duduk bersebelahan dengan saya dan Mas Ulil.

Kesempatan baik tersebut tidak saya sia-siakan untuk bertanya tentang tafsir al-Quran, karena beliau memang pakarnya. Saya bertanya tentang nama pengarang kitab "al-Burhan fi Taujihi Mutasyabih al-Quran", itu karya al-Karmaniy atau al-Kirmaniy? Pak Quraish menjawab bahwa boleh dibaca keduanya, di-fathah-kan atau di-kasrah-kan huruf "kaf"nya, yakni boleh al-Karmaniy atau al-Kirmaniy.

Kata Pak Quraish, melanjutkan penjelasannya, bahwa beliau bersahabat dengan cucu al-Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, nama nisbatnya oleh cucunya itu dibaca dengan mem-fathah-kan huruf "jim"nya, yakni al-Jailani.
Saya langsung teringat tiga jilid kitab tebal berjudul" al-Lubab fi Tahdzib al-Ansab" karya Ibn al-Atsir yang secara spesifik membahas cara baca nama yang ada nisbatnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN