Cadar, Jenggot, dan Celana Cingkrang, Apakah Identik dengan Radikalisme?

 
Cadar, Jenggot, dan Celana Cingkrang, Apakah Identik dengan Radikalisme?

Foto: Ilustrasi

LADUNI.ID, Jakarta - Adakah busana dan ciri fisik (cadar, celana cingkrang, dan jenggot) identik dengan radikalisme? Tidak! Banyak orang bercadar tetapi tidak takfiri. Banyak orang memanjangkan jenggot dan bercelana cingkrang tetapi bisa menerima perbedaan. Yang bercadar dan berjenggot bukan hanya orang Islam. Rabi Yahudi berjenggot dan berpeci, wanitanya bercadar. Mereka tidak radikal, apalagi teroris. Di Israel, zionisme justru hidup di kepala orang yang dagunya klimis.

Tetapi, apakah cadar, jenggot, dan celana cingkrang tidak terkait sama sekali dengan radikalisme? Ada hubungan, meski tidak identik. Cadar, celana cingkrang, dan jenggot dapat merupakan ekspresi dari ekstrimisme (الغلوّ فى الديانة).  Pada tahun ke-8 dan 9 H, Nabi menunjuk penghulu dan cikal bakal ekstremis. Namanya Dzul Khuwaisirah at-Tamimi. Hadis sahih Bukhari-Muslim menyebut ciri-ciri fisiknya: cekung matanya (غائر العينين), menonjol keningnya (مشرِف الوجنتين), lebar dahinya (ناشز الجبهَة), lebat jenggotnya (كث اللحية), plontos kepalanya (محلوق الرأس), dan congklang celananya (مشمَر الإزارِ).  Pada tahun ke-37 H, Ibn Abbas menambahkah ciri fisik pengikut Dzul Khuwaisirah: tangannya kapalan (ايديهم كانها ثفن الابل), wajahnya tercetak noktah bekas sujud (وجوههم معلمة من اثار السجود). Mereka ahli agama. Tetapi, karena berlebih-lebihan dalam beragama, mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN

Masuk ke Laduni