Arti Mobilitas, Faktor dan Saluran-salurannya

 
Arti Mobilitas, Faktor dan Saluran-salurannya

foto: Ilustrasi

LADUNI.ID, Jakarta - Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan status sosial dari suatu lapisan ke lapisan baik menjadi lebih tinggi maupun rendah dari sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut mobilitas.

Apa itu mobilitas?

Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan tersebut mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial.

Maka mobilitas sosial bisa diartikan perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu ke lapisan lain. Sedangkan mobilitas bisa terbagi dua. Mobilitas Sosial Positif dan Mobilitas Negatif.

Mobilitas Sosial Positif mempunyai makna perubahan atau dampak yang akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Adapun Mobilitas Negatif bisa dimaknai perubahan atau dampak yang akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih buruk.

Selain itu, mobilitas juga dibagi beberapa bagian. Sesuai makna, maka mobilitas terbagi menjadi berikut:

1. Mobilitas vertikal
Mobilitas vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke tingkat yang lebih tinggi maupun lebih rendah.

Ulasannya bisa seperti ini:
Mobilitas Vertikal ke Atas
Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang atau naiknya orang orang berstatus sosial rendah ke status yang lebih tinggi. Seorang karyawan yang karena prestasinya dinilai baik kemudian berhasil menduduki sebagai kepala bagian, manajer, bahkan direktur suatu perusahaan merupakan contoh mobilitas sosial jenis ini.

Mobilitas Vertikal ke Bawah
Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Contoh, seorang pegawai diturunkan pangkatnya karena melanggar aturan sehingga menjadi pegawai biasa.

2. Mobilitas horizontal
Adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok orang dalam lapisan yang sama. Hal tersebut akibat faktor faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial
dalam setiap masyarakat. Kecenderungan mengalami mobilitas sosial berbeda beda dan beragam faktor yang mendorong dan terjadinya mobilitas sosial, yaitu:

a. Faktor Struktural
Struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat mengalami mobilitas sosial setinggi tingginya, bahkan menjadi presiden.

b. Faktor Individu
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas.

c. Faktor Sosial
Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtuanya. Saat ia dilahirkan, tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status.

d. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas sosial.

e. Faktor Politik
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena memiliki stabilitas politik yang baik. Semua rakyat berperan aktif dalam pembangunan. Kondisi ini tentu berbeda dengan situasi Indonesia pada tahun 1945-1950. Pada masa tersebut, situasi politik dalam negeri tidak menentu. Belanda masih berusaha menguasai Indonesia sehingga memilih perang baru. Hal ini jelas memengaruhi mobilitas sosial warga negara.

Faktor penghambat mobilitas sosial lainnya sebagai berikut:

a. Kemiskinan
Faktor ekonomi dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial sangatlah sulit. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah.

b. Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan suku, ras, agama, golongan.

Adapun saluran saluran mobilitas sosial dapat dibagi menjadi berikut:

a. Pendidikan
Pendidikan merupakan saluran bagi mobilitas vertikal yang sering digunakan karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan lebih tinggi.

b. Organisasi Politik
Banyak contoh orang yang meniti perjuangan karir di organisasi politik dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Contoh, presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno. Ketika mendirikan partai nasional Indonesia, Sukarno tidak memiliki jabatan di pemerintahan. Namun, melalui perjuangan politiknya, Sukarno semakin dikenal rakyat dan penjajah.

c. Organisasi Ekonomi
Organisasi yang bergerak itu antara lain dalam bidang perusahaan ataupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal. Organisasi ekonomi itu antara lain dapat dicontohkan seperti koperasi dan badan usaha.

d. Organisasi Profesi
Contoh organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal adalah persatuan guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan organisasi profesi lainnya.

Demikain ya gaes...
Semoga artikel saya yang dimuat di laduni.id ini bisa bermanfaat.

(Dihimpun dari berbagai sumber)

Muhammad Fatih Arya Widura