Dunia Ini Hanya Milik Empat Golongan Saja

 
Dunia Ini Hanya Milik Empat Golongan Saja

LADUNI.ID, Jakarta - Dari Abu Kabsyah Al-Anmari rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bersabda: “Ada tiga perkara yang aku bersumpah atasnya, dan aku meceritakan kepada kalian suatu perkataan, maka hafalkanlah. Beliau bersabda: “Harta seorang hamba tidaklah berkurang disebabkan shodaqoh, dan tidaklah seorang hamba terzholimi dengan suatu kezholiman lalu ia bersabar dalam menghadapinya melainkan Allah menambahkan kemuliaan kepadanya, dan tidaklah seorang hamba membuka pintu untuk pengemis kepada orang, melainkan Allah akan membukakan baginya pintu kefakiran (atau suatu kalimat semisalnya). Dan aku akan sampaikan kepada kalian satu perkataan kemudain hafalkanlah.” Beliau bersabda:

“Sesungguhnya dunia ini hanya milik empat golongan saja:

  1. Seorang hamba yang dikaruniai harta dan ilmu kemudian ia bertakwa kepada Rabb-Nya, menyambung silaturrahim dan mengetahui hak-hak Allah, inilah kedudukan yang paling mulia.
  2. Seorang hamba yang dikaruniai ilmu tapi tidak dikaruniai harta, kemudian dengan niat yang tulus ia berkata: ‘Jika seandainya aku mempunya harta, maka aku akan beramal seperti amalanannya si fulan itu.’ Dengan niat seperti ini, maka pahala keduanya sama.
  3. Seorang hamba yang dikaruniai harta namun tidak diberi ilmu, lalu ia membelanjakan hartanya secara serampangan tanpa dasar ilmu, ia tidak bertakwa kepada Rabb-Nya, tidak menyambung silaturrahim, dan tidak mengetahui hak-hak Allah, maka ia berada pada kedudukan paling rendah.
  4. Dan seroang hamba yang tidak dikaruniai harta dan juga ilmu oleh Allah ta’ala, lantas ia berkata: ‘Kalau seandainya aku memiliki harta, niscaya aku akan berbuat seperti yang dilakukan si Fulan.’ Maka ia dengan niatnya itu, menjadikan dosa keduanya sama.”

(Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Beliau berkata; ini adalah hadits Hasan Shahih).


*) Artikel ini ditulis oleh Ustadz Umar Farouq yang sebelumnya diterbitkan dalam buku Benih Peradaban Besar (2019).