Beginilah Cara PAC IPNU-IPPNU Ambunten Satukan Pelajar NU se Sumenep

 
Beginilah Cara PAC IPNU-IPPNU Ambunten Satukan Pelajar NU se Sumenep

Temu PAC IPNU-IPPNU se Sumenep



LADUNI.ID, SUMENEP -- Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Ambunten, Sumenep, Jawa Timur menggelar temu Pelajar NU Se-Kabupaten Sumenep, Minggu, 26 Januari 2019.

Kegiatan yang digelar di gedung MWC NU setempat dengan tema "Menguatkan Isu Strategis dan Independensi Pelajar Nahdlatul Ulama" dihadiri ratusan pelajar NU dan seluruh PAC IPNU-IPPNU Se kabupaten ujung timur Pulau Madura. Baik PAC di wilayah daratan maupun kepulauan. Salah satunya dari PAC IPNU-IPPNU Pulau/Kecanatan Giligenting.

Ketua PAC IPNU Kecamatan Ambunten, Syaiful Bahri, dalam sambutannya menyampaikan, IPNU-IPPNU sebagai organisasi tingkat pelajar terbesar di Sumenep, bahkan di Indonesia sudah seyogyanya membuka diri terhadap semua isu kekinian, mulai isu pendidikan, pesantren, hingga isu-isu politik.

"Karena ini sudah era digital yang kemanapun kita bergerak selalu diserbu oleh arus informasi baik benar maupun hoax (bohong)," ujarnya.

Syaiful menambahkan, temu pelajar NU se-Kabupaten Sumenep ini merupakan kegiatan yang pertama kali digelar atas inisiatif PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ambunten. Temu PAC itu, sebagai wadah silaturrahim dan saling mengingatkan pada jati diri sebagai pelajar Nahdlatul Ulama.

"Mohon maaf, jika banyak hal yang tidak berkenan dari segala hal, karena ini hanya dilaksanakan oleh anak-anak PAC IPNU-IPPNU yang tidak punya tokoh sentral di jajaran jam'iyah Nahdlatul Ulama atau banom-nya di Kabupaten Sumenep," ungkap Syaiful.

"Pelajar NU harus belajar tentang banyak hal serta menjadi pondasi kuat untuk bisa menguasai isu kekinian sehingga pelajar tidak terjerembab pada permainan isu dari luar yang bisa memecah belah pelajar Nahdlatul Ulama," sambungnya.

Menurut Syaiful, jelang Pilkada Sumenep 2020 dan Konferensi PC IPNU kabupaten Sumenep menjadi ujian tersendiri bagi kematangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam belajar politik. Sebab, independensi organisasi dan pemimpin organisasi pelajar harus dijaga agar tidak terseret terlalu jauh oleh kepentingan politik praktis.

"Karena tidak menutup kemungkinan dari para kontestan memanfaatkan kita untuk saling menghantam maupun meminta dukungan," imbuhnya.

Menurut Syaiful, politik bagi pelajar Nahdlatul Ulama merupakan alat menguatkan wasilah dan silaturrahim untuk menyelesaikan masalah bukan menambah masalah dalam organisasi. 

"Pelajar Nahdlatul Ulama tidak boleh menutup mata jika kader terbaiknya nanti akan terlibat dukung mendukung, mari kita niat bersama untuk belajar bukan   saling bermusuhan antar kader karena beda dukungan," katanya.

"Tugas Pelajar Nahdlatul Ulama merubah masalah menjadi maslahah adalah cita-cita luhur," tambah Syaiful.

Sementara itu, Ketua PC IPPNU Kabupaten Sumenep, Syarifatun Jamilah memberikan apresiasi atas digelarnya acara temu pelajar NU Se-Kabupaten Sumenep. Menurutinya, kegiatan ini merupakan terobosan baru yang digagas oleh PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ambunten dalam menjaga ideologi Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyyah.

"Saya bangga pada rekan juga rekanita PAC IPNU IPPNU Kecamatan Ambunten yang memiliki inisiatif mengadakan acara yang luar biasa yang belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Semoga ini menjadi contoh bagi pelajar NU lainnya di Sumenep," katanya.

Ungkapan senada juga disampaikan Ketua Tanfidziyah MWC NU Ambunten, KH. Uwais Ali Hisyam agar kegiatan silaturrahmi antar pelajar NU terus dilaksanakan sebagai upaya mencetak kader militan dalam mengabdi pada Nahdlatul Ulama.

"Kegiatan seperti ini penting untuk terus dilaksanakan agar para pelajar NU menjadi kader yang militan," ujarnya. 
     
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris PC GP. Ansor Kabupaten Sumenep Gus Abdul Wasid, Pembina PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Ambunten, K. Abdullatif Muhammad, serta beberapa perwakilan PC IPNU Kabupaten Sumenep.