Kisah Seorang Hamba Diterima Ibadah Haji Meski Tak Berangkat ke Tanah Suci

 
Kisah Seorang Hamba Diterima Ibadah Haji Meski Tak Berangkat ke Tanah Suci

LADUNI.ID, Jakarta - Suatu ketika, setelah selesai menjalani ritual ibadah haji, Abdurrahman Abdullah ibn Al Mubarak beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua Malaikat yang turun dari langit, dan mendengar percakapan keduanya.

"Berapa orang yang datang tahun ini untuk berhaji ?" tanya salah satu malaikat kepada malaikat lainnya.

"Enam ratus ribu jama'ah," jawab Malaikat yang ditanya.

"Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya ?"

"Tidak satupun."

Percakapan itu membuat sang Abdullah Al Mubarak gemetar.

"Apa ?" ia menangis dalam mimpinya. "Semua orang - orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia ?" Fikirnya.

Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar percakapan kedua malaikat itu.

"Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, akan tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh ibadah haji mereka diterima oleh Allah"

"Kenapa bisa begitu?"

"Itu kehendak Allah"

"Siapa orang tersebut?"

"Ali bin Al Muwaffaq, tukang sol sepatu di Kota Dimasyq (Damaskus)."

Mendengar ucapan itu, Abdullah Al Mubarak pun langsung terbangun dari tidurnya. Sepulang haji, ia tak langsung pulang menuju rumah, akan tetapi langsung menuju kota Damaskus, Syiria. Hatinya terus bergetar dan bertanya-tanya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN