Ustadz Tidak Bermadzhab, Bolehkah Beragama Tanpa Madzhab?

 
Ustadz Tidak Bermadzhab, Bolehkah Beragama Tanpa Madzhab?

LADUNI.ID, Jakarta - Belakangan ini ramai fenomena tentang beragama tanpa guru. Bahkan sampai ada pendapat yang mengatakan beragama tanpa Madzhab.

Untuk menjawab persoalan itu, boleh atau tidak beragama tidak bermadzhab berikut ulasannya.

Tanya: bolehkah beragama tanpa madzhab?

Jawab: tidak boleh.

Memang ada orang yang beragama terkesan tidak bermadzhab, tapi sejatinya mereka bermadzhab. Hanya saja mereka tidak mampu menjelaskan ke-bermadzhaban-nya karena tidak pernah ngaji (belajar) secara serius soal rincian ilmiah cara beragama.

Mereka shalat pakai madzhab, puasa pakai madzhab, haji pakai madzhab, dst.

Ketika ditanya ikut madzhab siapa, mereka tidak bisa menjawab. Inilah yang disebut sebagai orang awam dalam ilmu-ilmu agama.

Salahkah mereka? Tidak. Selama menjalankan semua itu untuk diri sendiri, maka mereka tidak bersalah. Meski demikian, seharusnya setiap muslim tahu dari siapa (imam madzhab) dia mengambil ilmu urusan agamanya; mengikuti madzhab siapa. Muslim model ini adalah sebagian besar.

Muslim model begini tidak boleh jadi seperti ustadz, kiai, ulama, atau tokoh agama. Karena, untuk menjadi tokoh agama yang dijadikan rujukan oleh masyakarat, orang harus mengerti soal bermadzhab dalam beragama. Bisa menjelaskan dengan rinci soal metodologi dan dasar-dasar bermadzhab. Jika tidak, sebaiknya jadi pendengar saja, jangan ceramah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN