Fadhilah Surat Al-Fatihah dari Mbah Kiai Siroj Payaman

 
Fadhilah Surat Al-Fatihah dari Mbah Kiai Siroj Payaman

LADUNI.ID, Jakarta - Fadhilah bacaan Fatihah seperti pernah diceritakah almaghfurlah KH. A. Nur Abdul Majid (cucu Mbah Siraj) Payaman .

Alkisah, Mbah Kiai Ihsan, ayah dari Si Mbah KH Chudlori pendiri Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo Magelang, memiliki cita-cita yang mulia, agar kelak dikaruniai keturunan yang ‘alim. Datanglah beliau menghadap Mbah Siroj Payaman, seorang ulama besar Magelang yang dikenal wali.

Mbah Siroj berwasiat kepada Mbah Ihsan, agar setiap malam Bu Nyai Ihsan bangun untuk shalat malam (qiyamul lail) dan membaca surat Al-Fatihah sebanyak 41x. Setelah itu tidak tidur sampai malam berikutnya, dan begitulah seterusnya dilakukan dengan istiqomah.

Maqbul cita-citanya Mbah Ihsan untuk memiliki anak cucu yang ‘alim-‘alim, yang hingga perjalanannya kini menjadi keluarga besar Pengasuh Asrama Perguruan Islam Tegalrejo.

Pesantren API Tegalrejo didirikan pada tanggal 15 September 1944 oleh KH. Chudlori, seorang ulama yang juga berasal dari Desa Tegalrejo. Beliau adalah menantu dari Mbah Dalhar (KH. Nahrowi), Pengasuh Pondok Pesantren Darus Salam Watucongol Muntilan Magelang.

Si Mbah Chudlori mendirikan Pondok Pesantren di Tegalrejo pada awalnya tanpa memberikan nama sebagaimana layaknya Pondok Pesantren yang lain. Baru setelah berkali-kali beliau mendapatkan saran dan usulan dari rekan seperjuangannya pada tahun 1947, ditetapkanlah nama Asrama Perguruan Islam (API).

Nama ini ditentukannya sendiri yang tentunya merupakan hasil dari shalat Istikharah. Dengan lahirnya nama Asrama Perguruan Islam, beliau berharap agar para santrinya kelak di masyarakat mampu dan mau menjadi guru yang mengajarkan dan mengembangkan syariat-syariat Islam.

Lewat bimbingan dan pantauan dari si Mbah Nyai Chudlori, pesantren API sekarang diasuh oleh putra beliau yakni KH. Mudrik Chudlori dan KH. Chanif Chudlori sebagai pengasuh utama dengan dibantu oleh adik-adiknya.(*)

***

Sumber: Fiqh Menjawab
Editor: Muhammad Mihrob