Semua karena Framing

 
Semua karena Framing

LADUNI.ID, Jakarta - Hal-hal yang biasa jika di-framing sedemikian rupa akan menjadi hal yang luar biasa. Orang yang biasa-biasa saja awalnya, jika di-framing sedemikian rupa akan disangka orang yang luar biasa.

Contohnya saya, jika diri ini saya framing sedemikian rupa. Foto pakai surban biar disangka ulama, status penuh mutiara hikmah biar disangka ahli hikmah, berkalungkan tasbih biar disangka ahli dzikir dan lain lain.

Jika hal tersebut dilakukan terus-menerus, maka lama kelamaan framing tersebut menjadi identitas yang baru bahwa saya seorang ulama, ahli hikmah dan ahli dzikir, padahal aslinya tidak sama sekali. Mereka semua tertipu framing yang saya buat, hehe.

Begitu pula ada penyakit yang sebenarnya biasa-biasa saja. Tapi di-framing sedemikian rupa, hingga seolah-olah tak ada yang seperti penyakit tersebut. Selalu dibicarakan, selalu dibahas dan selalu dinomorsatukan. Yang semula biasa saja akan menjadi luarbiasa. Semua karena framing.

Ada juga penyakit yang sebenarnya paling berbahaya dan kronis, tapi di-framing biasa-biasa saja, ya hasilnya biasa saja. Dibicarakan sambil lalu, merasa tidak perlu dibicarakan dan tentu saja tidak ada keuntungan membicarakannya.

Mau tau penyakit itu? Itulah penyakit hati (iri, dengki, sombong, serakah, fitnah, adu domba dan sejenisnya). Penyakit ini jauh lebih kronis daripada penyakit yang di-framing pertama tadi. Penyakit hasil framing akan hilang setelah orang yang menderita meninggal dunia.

Tapi penyakit hati? Akan terus dibawa hingga alam kubur. Karena dengan sebab penyakit inilah keburukan-keburukan dan niat-niat jahat ada dalam diri manusia, hingga manusia lupa diri dan jauh dari tuntunan Tuhan.

Menghalalkan segala cara demi tercapai tujuannya, sikut sana-sikut sini, fitnah sana fitnah sini. Akhirnya ruwet, njlimet seperti benang ruwet. Hasil kejahatannya akan terus dibawa ke alam kubur. Dosa jariyah-nya mengalir terus-menerus. Naudzubillah.

Semoga kita diselamatkan dari segala macam penyakit penyakit lahiriyah dan batiniyah. Aamin.

Catatan: foto ini (gambar di atas, red.) sebenarnya biasa. Tapi ketika didesain dan di-framing yang bagus menjadi foto yang ikonik (menurut saya, lho). Jadi jangan tertipu segala macam framing yang saya buat, karena belum tentu itu adalah asli. Semoga bermanfaat.(*)

***

Penulis: Habib Nauval Mutahar
Editor: Muhammad Mihrob