Bukti Medis: Konten Pornografi Merusak Pikiran

 
Bukti Medis: Konten Pornografi Merusak Pikiran

LADUNI.ID, Medan - Dalam postingan sebelumnya telah dijelaskan bahwa pornografi adalah semua bentuk gambar, video, cerita dan lain-lain yang menampilkan tindakan pencabulan ataupun ekploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan masyarakat.

Pada tulisan ini, akan dipaparkan bagaimana konten pornografi menggerogoti pikiran seseorang. Paparan ini ditulis menurut tinjauan dunia medis di mana menonton pornograpi akan memberikan informasi ke otak, dan mendorong untuk memproduksi dopamin.

Dopamin ini berupa zat kimia yang dihasilkan oleh sel otak/hypotalamus. Dopamin memunculkan rasa bahagia, layaknya ketika kita mendapat hadiah, dan kita selalu mengaharapkannya. Namun, rasa bahagia yang hasilkan dari dopamin ini biasanya tidak bertahan lama ataupun bersifat sementara. Rasa senang ini akan terekam diotak.

Yang namanya manusia, selalu ingin menikmati kesenangan dan bahagia, sehingga pikiran sering kali terdorong untuk melakukan hal yang dapat membuat diri senang atau bahagia.

Informasi yang sama secara berulang yang terkirim keotak juga menimbulkan rasa bosan. Sehingga otak memerintah untuk mencari informasi terbaru untuk dikonsumsi. Sehingga, terdorong untuk memutar koleksi video terbaru untuk dapat terangsang dan bahagia.

Menonton pornografi bisa mengakibatkan disfungsi ereksi. Di mana mereka tidak mendapat ransangan yang cukup ketika bersama pasangannya. Alih-alih untuk mendapatkan rangsangan beralih ke video porno.

Ketika hubungan badan berlangsung, seringkali pasangan sebenarnya tidak menikmati ia sedang bersama pasangannya. melainkan ia memikirkan bersama orang yang ada didalam video.

Pada sebagian orang, rentan terjadi kekerasan fisik, karena mengikuti atau mencontoh seperti yang baru ia konsumsi. Aktivitas di dalam video, membuat orang yang melihatnya menganggap bahwa aksi tersebut adalah hal yang biasa dan umum. walau sebelumnya ia mengklaim itu termasuk tindakan kekerasan.

Menonton video porno memberikan dorongan untuk melakukan seksual. Sehingga dikhawatirkan terjadinya pemerkosan. Bagi kalangan singel, bisanya sebagian memilih untuk melakukan masturbasi.

Terakhir, penulis menjabarkan bahwa dalam suatu studi yang dipublikasi oleh BJU International tahun 2008 menyebutkan adanya hubungan antara masturbasi/onani, hubungan badan yang tidak teratur (berlebihan) dengan peningkatan resiko kanker prostate jika dilakukan sejak usia muda. Allaahu a'alm.(*)

***

Penulis: Yuman F. Hasibuan
Editor: Muhammad Mihrob

______________________________
Referensi:
How Watching Porn Can Change Your Brain
How Pornography Affects Your Brain [is porn good for you?]
Does Masturbation Have Positive or Negative Effects on the Brain?
Sexual activity and prostate cancer risk in men diagnosed at a younger age