10 Dosa yang Harus Diingat oleh Penggemar Tiktok

 
10 Dosa yang Harus Diingat oleh Penggemar Tiktok

LADUNI.ID, Jakarta - Di dunia digital saat ini, jarang orang yang tidak memakai telepon pintar (smartphone), di mana di dalamnya sudah tersedia berbagai aplikasi, baik untuk edukasi, menunjang pekerjaan, atau sekadar hiburan (entertainment).

Salah satu aplikasi hiburan yang paling banyak digemari kini adalah aplikasi Tiktok. Dalam aplikasi ini tersedia berbagai macam video yang tidak semuanya “aman”. Mengapa tidak aman? Karena ada banya video yang justru bila dilihat atau dilakukan, dapat berbuah kesalahan yang bahkan bisa berujung kepada dosa.

Nah, kali ini, Laduni.ID akan menyajikan mengenai 10 (sepuluh) dosa atau kesalahan yang perlu diingatkan pada penggemar Tiktok agar tidak dilakukan. Apa saja ke-10 dosa dan kesalahan itu?

1. Berkurangnya rasa malu

Ada yang berusaha melawan sifat malu demi eksis. Bahkan emak-emak dan bapak-bapak pun ingin ikut bermain, padahal sudah berumur tua dan tidak pantas baik secara moral atau keteladanan.

2. Adanya musik

Tentu tidak salah mendengarkan musik. Bahkan banyak ulama kita juga suka musik. Tapi apa yang salah?  Yang salah adalah, apabila musik itu sampai melenakan sehingga melupakan ibadah, bahkan juga ada shalawat yang dibuat dengan musik yang tidak pantas, bahkan cenderung merusak keindahan dari shalawat itu tadi.

3. Susah menundukkan pandangan

Salah satu hal lain yang perlu diingatkan tentang aplikasi Tiktok adalah susahnya menundukkan pandangan terhadap video wanita yang berdandan tidak pantas dan bisa mengundang nafsu. Dalam aplikasi Tiktok itu juga tidak sedikit para wanita ber-tabarruj (berpenampilan indah menunjukkan lekuk tubuhnya) sehingga berpotensi menjadi dosa.

4. Ketagihan

Tentu bukan hal buruk bila kita ketagihan untuk melakukan hal baik. Namun, menjadi hal buruk ketika ketagihan pada sesuatu yang sifatnya sia-sia. Para penggemar Tiktok bila ketagihan dan membuat waktunya menjadi sia-sia, tentu menjadi kesalahan tersendiri. Apalagi bila ketagihan itu sampai membuat lalai dalam mengerjakan perkara yang wajib.

5. Banyak perbuatan alay

Alay mungkin dianggap sebagai banalitas di zaman sekarang. Tetapi hati-hati, perbuatan alay yang berlebihan dan bergaya secara berlebihan hanya untuk menarik perhatian akan berbuah kesahalan bahkan juga dosa, misalnya seperti joget, menari, dan dansa yang itu mengundang hawa nafsu.

6. Challenge yang tidak bermutu

Challenge atau tantangan tentu sangat banyak sekali disajikan dalam video-video di aplikasi Tiktok. Bila tantangan itu bertujuan untuk edukasi (misal eksperimen sosial) mungkin tidak berbahaya. Tapi, bila challenge berpotensi untuk merugikan orang lain dan tidak mendidik, maka justru itu akan menjadi ladang dosa dan kesalahan.

7. Perbuatan nge-prank

Nah, ini yang banyak mengundang ketertarikan dan viral di Tiktok. Tapi, hati-hati, nge-prank adalah suatu perbuatan yang amat sangat rawan merugikan pihak lain, bahkan sampai berpotensi menghilangkan nyawa.

8. Mengurangi muru’ah

Penggunaan aplikasi Tiktok tentu saja berpotensi besar mengurangi sifat muru’ah. Sebab, sisi mudharat dengan berkurangnya akhlak yang ditampilkan di dalam berbagai video yang disajikan di Tiktok. Dari berbagai penampilan tersebut sangat berpotensi untuk mengurangi sifat muru’ah seseorang.

9. Laki-laki bergaya meniru perempuan

Dalam agama Islam, sudah diterangkan secara jelas bahwa bergaya meniru lain jenis itu sangat tidak diperbolehkan alias haram. Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW, "Allah SWT melaknat wanita-wanita yang membuat tato, meminta ditato, mencabuti alis dan memperbaiki susunan giginya untuk mempercantik diri, yang telah merubah ciptaan Allah" (HR. Bukhari dan Muslim).

10. Video lipsync dengan suara lawan jenis

Lipsync menjadi aktivitas yang sering ditampilkan di dalam aplikasi Tiktok. Ternyata, lipsync bukan hanya dilarang oleh agama karena bisa merugikan orang lain, melainkan juga melanggar Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 karena alasan yang sama.

Akhirnya, dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al-Anshari Al-Badri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

“Sesungguhnya di antara perkataan kenabian terdahulu yang diketahui manusia ialah jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu!”.(*)

***

Editor: Muhammad Mihrob